Bisnis.com, JAKARTA - Startup asal Israel, MigVax menyatakan telah mempercepat uji klinis vaksin virus corona jenis baru atau Covid-19 agar bisa segera diedarkan.
MigVax adalah perusahaan afiliasi dari Migal Galilee Research Institute, laboratorium penelitian di bidang bioteknologi, ilmu lingkungan dan pertanian, serta anak perusahaan dari Galilee Development Company.
Dilansir dari The Jerussalem Post pada Minggu (3/5/2020) Migvax mengembangkan vaksin Covid-19 dari vaksin virus corona atau IBV (virus infeksi bronkitis) yang memengaruhi saluran pernapasan, usus, ginjal, dan sistem reproduksi unggas domestik.
Pengembangan vaksin virus corona (Covid-19) dilakukan oleh MigVax setelah menerima pendanaan sebesar US$12 juta atau Rp182 miliar dari OurCrowd.
Keefektifan vaksin (IBV) telah terbukti dalam uji klinis praklinis yang dilakukan selama beberapa tahun. MigVax mengklaim telah melakukan sejumlah penyesuaian genetik untuk membuat vaksin beradaptasi terhadap virus SARS CoV2 pada manusia.
CEO Migal Galilee Research Institute David Zigdon mengatakan berdasarkan hasil eksperimen sejauh ini, vaksin aman digunakan bagi pengguna dengan sifat immune-suppressed karena bukan merupakan bagian dari Covid-19
Pasalnya, vektor protein yang dapat membentuk dan mengeluarkan protein larut chimeric, yang membawa antigen virus ke dalam jaringan, menyebabkan sistem kekebalan tubuh produksi antibodi terhadap virus.
"Pendekatan mereka menggunakan protein chimeric yang menyajikan protein virus ke sistem kekebalan melalui mulut dan tenggorokan. Pemberian oral kombinasi protein chimeric menghasilkan tiga jenis respon imunologis yang mengaktifkan imunitas mukosa, sistemik, dan sel yang dimediasi sel terhadap antigen SARS CoV,"
Kini, para peneliti MigVax berupaya menyesuaikan sistem vaksin generik menjadi Covid-19. Targetnya, MigVax uji klinis akan dilakukan dalam beberapa bulan ke depan.