Bisnis.com, JAKARTA - Little Richard bisa jadi bukan nama yang banyak dikenal generasi milenial saat ini. Tapi jika disebutkan bahwa dia menjadi idola sejumlah grup atau penyanyi tenar seperti Mick Jagger, The Beatles, Elton John, Elvis Presley, hingga Jimmy Hendrix, generasi milenial akan penasaran untuk mencari tahu.
Perintis atau boleh dikatakan Bapak rock n' roll ini dikabarkan meninggal pada usia 87, demikian disampaikan BBC.com, Minggu (10/5/2020) dini hari WIB, berdasar konfirmasi dari pihak keluarga,
Pemilik lagu hit Good Golly Miss Molly, yang masuk tangga lagu pada era 1958-an ini meninggal di Tullahoma, Tennessee karena kanker tulang.
Pelantun Tutti Frutti dan Long Tall Sally yang diakui The Beatles, Elton John dan Elvis Presley memberi pengaruh kepada mereka.
Pemilik nama asli Richard Wayne Penniman kelahiran 1932 dikenal dengan penampilannya yang urakan, pekikan, suara serak yang khas, serta pakaian yang flamboyan..Lebih dari 30 juta rekaman Little Richard terjual di seantero dunia.
Mantan drummer Beatles Sir Ringo Starr mencuit komentar di akun Twitternya sebagai ucapan selamat jalan untuk Little Richard. "Tuhan memberkati Little Richard, salah satu pahlawan musik sepanjang masa saya," ujar Ringo Starr.
Gitaris, penulis lagu, produser rekaman, arranger and composer Nile Rodgers menyebut kepergian Little Richard sebagai "hilangnya raksasa sejati", sementara Brian Wilson dari Beach Boys mengatakan musik Little Richard akan "bertahan selamanya.
Charles Glenn, gitaris Richard, mengatakan kepada situs berita selebritas TMZ bahwa penyanyi itu sakit selama dua bulan. Richard meninggal di rumahnya, saat saudara laki-laki, saudara perempuan, dan putranya berada di samping dia.
Richard, yang besar bersama 11 saudaranya, memilih menjadi penyanyi karena ingin menonjol dari saudara-saudaranya.
"Saya paling menonjol dari semuanya, dan saya masih yang paling menonjol," katanya kepada BBC pada 2008.
"Saya melakukan apa yang saya ingin lakukan, karena saya ingin mendapatkan perhatian. Ketika saya mulai mengentak piano, menjerit dan bernyanyi, saya pun mendapat perhatian."
Musik Richard disukai baik warga kulit hitam dan maupun kulit putih di saat segregasi sosial masih mewarnai AS, dan arena konser dibatasi tali untuk memisahkan orang berdasarkan warna kulit.
Pemusik dengan gaya flamboyan serta lengkingan vokal yang khas menjadi fenomena baru saat Richard muncul dari New Orleans pada pertengahan 1950-an.
Jika tidak ada Richard, bisa jadi DNA penting yang mempengaruhi The Beatles, Bob Dylan, David Bowie dan Jimi Hendrix tidak akan pernah ada.
Richard adalah adalah salah satu orang yang meramu genre musik blues, R&B dan gospel berevolusi menjadi rock 'n' roll di tahun 60-an.
Richard lahir di Macon, Georgia, pada 5 Desember 1932. Tumbuh di negara bagian selatan AS, dia menyerap ritme musik gospel dan pengaruh New Orleans.
"Saya lahir di daerah kumuh. Ayah saya menjual wiski, wiski bajakan," katanya kepada majalah Rolling Stone pada tahun 1970.
Richard meninggalkan rumah di masa remajanya setelah berselisih dengan ayahnya yang awalnya tidak mendukungnya bermusik.
Pada akhir 1950-an, Richard meninggalkan dunia musik setelah melihat bola api melintasi langit saat dia berada di atas panggung di Sydney, Australia. Lintas bola api itu tak lain dari satelit Sputnik 1 yang kembali ke Bumi. Namun, Richard menganggap kejadian itu sebagai pertanda dari Tuhan bahwa ia harus segera mengubah cara hidupnya.
Richard merasa pengaruh musiknya tidak pernah diakui sebagaimana mestinya, dan ia menganggap semua itu terjadi akibat prasangka rasial yang mendalam di Amerika Serikat saat itu. Meski begitu, Richard dia bangga dengan dampak musiknya bagi lintas budaya.membagi lintas.
"Saya selalu berpikir bahwa rock 'n' roll menyatukan berbagai ras," ujarnya suatu ketika. "Meskipun aku berkulit hitam, para penggemar tidak peduli. Dulu aku merasa senang atas hal itu."
The Rolling Stones, yang membuka pertunjukan untuknya, berbicara dengan penuh hormat tentang kehebatan richard di panggung.
Atas kematian Richard, Sir Mick Jagger mengungkap rasa duka di akun Twitternya.
"Saya sangat sedih mendengar kabar tentang meninggalnya Little Richard, dia adalah inspirasi terbesar dari remaja awal saya dan musiknya masih memiliki energi yang sama ketika Anda memainkannya sekarang sama seperti saat energi itu pertama kali meledak di kancah musik pertengahan 50-an," ujar Mick Jagger..
"Ketika kami sedang tur dengannya, saya akan menonton gerakannya setiap malam dan belajar darinya cara menghibur dan melibatkan penonton dan dia selalu begitu bermurah hati memberikan saran kepada saya. Dia berkontribusi banyak pada musik. Aku akan merindukanmu Richard, Tuhan memberkati," lanjut Mick Jagger.