Dokter di rumah sakit darurat COVID-19 RS Pertamina Jaya Jakarta menggunakan alat pelindung diri (APD)./Antara-M. Risyal Hidayat
Health

Kebutuhan APD Meningkat, Wong Hang Tailor Suplai 1.000 Hazmat Sehari

Desyinta Nuraini
Kamis, 14 Mei 2020 - 11:37
Bagikan

Bisnis.com, JAKARTA - Kebutuhan alat pelindung diri (APD) untuk penanganan virus corona penyebab Covid-19 terus meningkat hingga saat ini.

Ketua Perhimpunan Dokter Emergensi Indonesia (PDEI) dr Moh. Adib Khumaidi, SpOT mengatakan rata-rata kebutuhan APD untuk satu rumah sakit (RS) skala menengah adalah sekitar 50-100 set per hari.

"Sementara untuk RS skala besar berkisar 150-250 set per hari," katanya di Jakarta, Kamis (14/5/2020).

Kebutuhan akan APD yang terus meningkat ini disadari para pelaku usaha fashion. Wong Hang Tailor, rumah produksi jas premium asal Surabaya turut turun tangan memproduksi APD berupa coverall (baju hazmat) dan face shield untuk para tenaga medis.

"Semua ini berawal ketika kami mendengar ada anak salah satu mitra yang menangani pasien Covid-19 di salah satu RS rujukan pemerintah, dan ia harus menggunakan 1 coverall selama berulang kali karena minimnya stok coverall di RS," kata Stephen Wongso dari Wong Hang Tailor.

Berbekal hazmat bekas pakai, Stephen Wongso dan Samuel Wongso membedah pola dan menyesuaikan pola hazmat mereka dengan pola dan model aslinya. Selain itu, jenis jarum yang digunakan dan pemilihan bahan material juga diriset hingga detail agar memenuhi standar penggunaan medis. Setelah jadi, sampel hazmat buatan Wong Hang dikirimkan ke sejumlah dokter untuk memperoleh masukan. 

Stephen mengaku hazmat tersebut direvisi pembuatannya hingga puluhan kali hingga akhirnya sesuai dengan kebutuhan medis, mulai dari bahan baku dan standar jahitan.

"APD tersebut diproduksi massal untuk kemudian didonasikan ke berbagai rumah sakit yang membutuhkan," katanya.

Dengan mengerahkan seluruh tenaga penjahit di Jakarta dan Surabaya, Wong Hang Tailor kini bisa memproduksi hingga 1.000 hazmat per hari. Jenis hazmat yang diproduksi pun beragam, tidak hanya untuk tenaga medis saja, namun juga petugas dari berbagai elemen yang terlibat dalam penanganan Covid-19 seperti sopir mobil ambulans, penggali kubur, petugas kebersihan RS, atau petugas keamanan RS. 

Stephen menyebut untuk penyaluran ke RS, Wong Hang Tailor bekerjasama dengan PDEI yang memiliki jaringan tenaga medis di seluruh Indonesia.

Penulis : Desyinta Nuraini
Editor : Nancy Junita
Bagikan

Tags :


Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terkini

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Terpopuler

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro