Bisnis.com, JAKARTA - Belum lama ini pecinta otomotif di Tanah Air dihebohkan dengan Suzuki Katana milik komika atau stand-up comedian Babe Cabita yang ditawar dengan harga mendekati harga Suzuki Jimny generasi keempat oleh aktor Raffi Ahmad dan komedian Andre Taulany.
Raffi Ahmad menawar Katana tersebut dengan harga Rp300 juta, sedangkan Andre Taulany menawarnya dengan harga lebih tinggi, yakni Rp325 juta. Adapun, Jimny generasi keempat di Indonesia dibanderol mulai dari Rp372 juta dengan waktu tunggu atau inden yang mencapai 20 tahun lantaran terbatasnya kapasitas produksi pabrik Suzuki di Hammamatsu, Jepang.
Pecinta otomotif tentu saja terkejut dengan penawaran yang diajukan untuk Katana milik komika dengan nama asli Prayogha Pratama itu. Memang harga bekas Katana maupun Jimny lawas saat ini sedang melambung, akan tetapi harga pasaran untuk Katana bekas di sejumlah situs jual beli tak lebih dari Rp150 juta.
Lantas apa yang membuat Katana milik Babe Cabita sedemikian istimewa hingga ditawar dengan harga sedemikian tinggi?
Katana tersebut menjadi istimewa lantaran sudah dimodifikasi oleh Babe Chabita. Katana bertipe GX lansiran 2006 itu tidak lagi menggunakan roda penggerak berkonfigurasi 4x2 seperti Katana pada umumnya. Katana tersebut sudah menggunakan roda penggerak berkonfigurasi 4x4 layaknya Jimny yang dipasarkan di Indonesia pada medio 1980-1990an.
Sebagai catatan, GX merupakan varian tertinggi dari Katana. Katana GX dilengkapi dengan sejumlah fitur dan aksesoris tambahan, mulai dari penggunaan warna metalik, velg berbahan alloy, power steering, pijakan kaki pada bagian samping, dan jok baris kedua yang menghadap depan.
Kemudian untuk menambah kenyamanan pengemudi maupun penumpang, per daun standar yang digunakan oleh Katana maupun Jimny lawas di Indonesia diganti dengan per keong aftermarket. Alhasil, predikat "suspensi gerobak" atau "pengocok perut" yang disandang oleh keduanya tak berlaku bagi mobil Babe Cabita.
Untuk dapur pacunya, Babe Cabita masih mempertahankan mesin legendaris F10-A dan transmisi 5 kecepatannya yang mampu menyemburkan tenaga 49 dk dan torsi 73,5 Nm. Mesin 4 silinder berkapasitas 1.000 cc itu masih menggunakan karburator untuk menyalurkan bahan bakarnya ke mesin.
Selain digunakan oleh Katana dan Jimny lawas, mesin F10A juga digunakan oleh Suzuki Carry 1.000 yang banyak digunakan sebagai angkutan kota di sejumlah daerah di Indonesia. Oleh karena itu, tak sedikit yang menyebut mesin tersebut bandel dan perawatannya mudah serta murah.
Tidak hanya itu, tampilan eksterior maupun interior Katana milik Babe Cabita juga sudah dimodifikasi dengan penggantian maupun penambahan aksesoris milik Jimny JA11 yang hanya dipasarkan di Jepang atau Japanese Domestic Market (JDM).
Untuk interiornya yang paling terlihat adalah penggunaan dasbor dengan aksen kayu dan konsol tengah yang berbeda dengan Jimny atau Katana lawas di Indonesia. Adapun, untuk eksteriornya paling terlihat dari grill depan dengan dua lampu kabutnya, kaca spion, velg, dan penutup ban cadangan di bagian belakang.
Kemudian yang tak kalah menarik adalah penggunaan jok depan Recaro LX dan setir Nardi Torino Classic yang sempat menjadi aksesoris wajib bagi mobil-mobil keluaran 1980-1990an untuk menemani empunya tebar pesona atau mejeng.
Harga jok Recaro LX bekas tidak bisa dibilang murah. Dalam kondisi yang lumayan baik harganya mencapai belasan juta, tergantung warna, kondisi kain pelapis, kondisi rel beserta kenop pengaturan sandaran badan (reclining), dan jenis sandaran kepala (headrest) yang digunakan. Biasanya, Recaro LX dengan sandaran kepala model jaring berkondisi baik dihargai lebih mahal dibandingkan model biasa atau bantal.
Bagaimana menurut Anda, apakah memang layak Katana Babe Cabita dihargai dengan harga yang ditawarkan oleh Raffi Ahmad dan Andre Taulany? Atau jangan-jangan Anda tertarik untuk ikut memelihara SUV lawas buatan Suzuki ini?