Bisnis.com, JAKARTA – World Health Organization (WHO) telah memperingatkan penggunaan obat dexamethasone hanya untuk kasus kritikal pada pasien virus corona baru dan tidak untuk digunakan secara umum.
Obat terobosan itu dilaporkan memiliki efek positif pada pasien Covid-19. Dalam sebuah penelitian yang dilakukan oleh ilmuwan Inggris, obat itu ditemukan dapat mengurangi angka kematian hampir sepertiga kasus yang paling parah, tetapi data lengkapnya masih belum dirilis.
Oleh sebab itu, organisasi kesehatan dunia telah mengeluarkan penyataan yang mengatakan bahwa para peneliti telah berbagi wawasan awal tentang hasil uji coba. WHO juga menantikan analisis data lengkapnya dalam beberapa hari mendatang.
Lembaga kesehatan internasional itu juga akan melihat data uji klinis lain tentang obat dexamethasone untuk lebih memahami efek dan dampak yang ditimbulkan dari penggunaan obat terhadap pasien Covid-19.
Direktur Jenderal WHO Tedros Adhanom Ghebreyeses mengatakan penelitian tersebut memberikan harapan dalam konteks pengobatan pasien. Akan tetapi, dalam briefing yang dilakukan pejabat organisasi menegaskan kembali bahwa penggunaan obat hanya terbatas pada kasus parah.
“Dexamenthasone terbukti tidak memiliki efek yang menguntungkan bagi mereka yang hanya memiliki penyakit ringan, yang tidak membutuhkan bantuan pernapasan. Kami membutuhkan lebih banyak terapi yang dapat digunakan untuk mengatasi Covid-19, termasuk bagi yang gejala ringan,” katanya.
Mike Ryan, Kepala Program Kedaruratan WHO kembali menegaskan hal tersebut. Dia menyerukan penggunaan obat itu tidak boleh sembarangan dan digunakan seenaknya oleh masyarakat luas.
“Sangat penting untuk diingat bahwa obat ini digunakan di bawah pengawasan medis. Ini bukan untuk kasus ringan, ini bukan untuk profilaksis,” katanya seperti dikutip dari The Guardian, Kamis (18/6).
Dia melanjutkan kendati obat itu menunjukkan tanda-tanda menjanjikan bagi pasien dengan penyakit kritis. Di sisi lain obat itu juga dalam beberapa kasus dapat membuat infeksi lebih buruk dengan membantu proses replikasi virus.
Obat dexamethasone tidak bekerja dengan cara memblokir virus, tetapi dengan mengurangi peradangan di dalam dan di sekitar paru-paru, “Jadi ini bukan pengobatan untuk virus itu sendiri,” tandasnya.
Menurut Ryan, obat ini justru harus dilihat sebagai salah satu bagian dari pendekatan kombinasi untuk mengobat Covid-19 bersama dengan peralatan oksogen, ventilator, dan obat antivirus. Oleh sebab itu, tidak disarankan untuk penggunaan oleh masyarakat umum.