Bisnis.com, JAKARTA – Pembelajaran secara online yang telah berlangsung sejak beberapa bulan terakhir akibat Pandemi Covid-19 diperkirakan akan terus menjadi fitur yang menonjol dari pendidikan di seluruh wilayah Asia Pasifik, termasuk di Indonesia.
Kondisi ini mengharuskan adanya kesiapan infrastruktur dan platform yang memadai demi mendukung proses kegiatan belajar mengajar secara online, termasuk kesiapan para pendidik dan juga siswa.
Jack Brazel, Head of Business Partnerships Southeast Asia Turnitin mengatakan institusi pendidikan yang kini mulai beralih ke pembelajaran online harus mampu bekerja cepat untuk menilai tugas yang diberikan kepada siswa secara adil dan akurat.
“Mungkin dalam kondisi ini yang cukup sulit adalah membangun hubungan yang kuat antara guru dan siswa untuk memastikan integritas akademik dalam lingkungan online yang menyeluruh saat ini,” ujarnya, dalam rilis yang diterima Bisnis, Kamis (18/6/2020).
Menurutnya, ada beberapa tantangan yang menjadi persoalan dalam pembelajaran secara online ini, terutama dalam mencegah kecurangan atau plagiarism saat siswa mengirimkan tugas berbasis esai secara online. Para pendidik perlu memastikan bahwa siswa mengirimkan karya asli mereka.
Untuk menjaga integritas akademik ke ruang pembelajaran onlne, ada tiga hal yang harus dipertahankan saat lembaga pendidikan terus mengadopsi pembelajaran secara online.
1. Mendorong pendidik untuk membangun komunitas kelas yang berkomitmen atas integritas akademik.
Ini berarti bahwa setiap guru harus membangun pemahaman bersama di antara siswa mengenai arti integritas akademik, dan mengapa itu penting.
Mengembangkan hubungan positif dengan siswa melalui komunikasi reguler juga dapat membantu pendidik memperkuat keterikatan siswa mereka dengan kode etik dan tujuan pembelajaran.
2. Mengintegrasikan integritas akademik ke dalam serat kurikulum dan penilaian siswa.
Lembaga pendidikan dan pendidik harus menciptakan peluang dalam kurikulum online untuk menilai pemahaman konseptual siswa tentang prinsip-prinsip yang diajarkan. Hal ini dapat dicapai melalui kegiatan seperti penilaian buku terbuka, pra-persetujuan topik makalah tesis dan sering, kuis dengan penilaian rendah.
Seiring dengan menggunakan berbagai metode penilaian, pendidik harus memastikan bahwa siswa memahami bagaimana mereka akan dinilai dan membuat penilaian yang dirancang untuk bisa menyontek lebih sulit. Setelah penilaian, siswa dapat didorong untuk membahas pendekatan mereka terhadap tugas, membagikan referensi yang dikutip atau merangkum apa yang telah mereka pelajari.
3. Memanfaatkan teknologi untuk mendukung upaya lembaga.
Ada berbagai alat yang tersedia untuk membantu para pendidik dan lembaga menegakkan integritas akademik dalam program online, termasuk perangkat lunak untuk deteksi plagiarisme dan penilaian dan umpan balik digital, dan siswa harus menyadari bahwa alat ini sedang digunakan. Aplikasi konferensi video juga dapat berfungsi sebagai pengawas virtual selama ujian.
Jack menuturkan bahwa transisi ke pendidikan online akan menjadi lebih tertanam dalam masyarakat di seluruh dunia ke depan.
Pasalnya, lembaga pendidikan di Indonesia mengadopsi kapabilitas pembelajaran online yang lebih permanen, dan para pendidik menjadi lebih terampil dalam mengajar kelas online, menyebarkan alat teknologi dapat membantu mendukung kurikulum online dan komunitas kelas dalam menegakkan integritas akademik.