Bisnis.com, JAKARTA - Pandemi Covid-19 di Indonesia mulai memasuki babak baru, yakni "new normal" atau kenormalan baru. Aktivitas masyarakat sedikit demi sedikit mulai berjalan normal.
Tak sedikit masyarakat yang kembali bekerja ke kantor setelah selama tiga bulan harus bekerja dari rumah. Tentunya hal tersebut perlu mendapatkan perhatian agar tak melahirkan gelombang kedua pandemi Covid-19.
Head of Medical Management Good Doctor dr. Adhiatma Gunawan mengatakan hadir atau tidaknya gelombang kedua di Tanah Air bergantung pada kesadaran masyarakat.
Bagaimana mereka menerapkan protokol kesehatan saat beraktivitas dan menerapkan pola hidup sehat merupakan penentu keberhasilan, alih-alih mengandalkan peran pemerintah saja.
"Phsyical distancing saat berada di luar rumah, menjaga kebersihan, memakai masker, itu kuncinya. Jangan sekali-kali pulang ke rumah langsung santai-santai di sofa tanpa membersihkan diri. Apalagi langsung peluk-peluk anggota keluarga," katanya dalam bincang-bincang daring bersama Bisnis pada Jumat (19/6/2020).
Kemudian bagi mereka yang harus menggunakan angkutan umum Adhiatma mengingatkan agar jangan lupa membawa cairan pembersih tangan (hand sanitizer). Selain itu, sebisa mungkin jaga jarak dengan penumpang lainnya dan patuhi protokol kesehatan yang sudah ditetapkan oleh operator.
"Jangan pegang-pegang mata, hidung, mulut sebelum pakai hand sanitizer atau cuci tangan ketika habis pegang-pegang pintu atau handgrip. Ini bahaya, anggap saja seperti habis pegang cabai," tegasnya.
Terkait dengan pola hidup sehat untuk menjaga daya tahan tubuh, Adhiatma mengatakan yang perlu diperhatikan adalah asupan nutrisi seimbang serta istirahat dan olahraga yang cukup.
"Jaga daya tahan tubuh, asupan nutrisi [harus] seimbang. Jangan kebanyakan makan gula. Istirahat yang cukup jangan stres berlebihan karena bisa menurunkan daya tahan tubuh," ujarnya.
Terakhir, Adhiatma juga mengingatkan masyarakat agar tidak menganggap kenormalan baru sebagai kemenangan mutlak atas Covid-19.
Dia memahami kejenuhan masyarakat setelah terkurung selama lebih dari tiga bulan. Namun, bukan berarti kernormalan baru membuat mereka bisa melakukan berbagai hal seperti sebelum pandemi Covid-19 merebak.
"Tetap waspada, jangan merayakan [keberhasilan] terlalu dini. Karena ini tidak bisa dianggap sebagai kemenangan mutlak. Tetap patuhi protokol kesehatan sebagai masyarakat yang baik," tutupnya.