Bisnis.com, JAKARTA – Pandemi virus corona baru atau Covid-19 masih terus berlangsung di seluruh dunia. Saat ini jumlah infeksinya telah mencapai angka lebih dari 9,3 juta orang, dengan 430.000 kematian dan 5 juta tingkat kesembuhan.
Kendati angka kesembuhannya cukup tinggi, sebuah laporan menunjukkan bahwa pasien yang telah sembuh dari corona dihadapkan dengan berbagai masalah kesehatan. Ini termasuk kerusakan jangka panjang pada paru-paru, kelelahan kronis, dan gangguan psikologis.
The Telegraph melaporkan telah melihat pedoman National Health Service (NHS) UK yang menyebut satu dari tiga pasien yang telah pulih sepenuhnya dari Covid-19 mungkin bakal menderita kerusakan permanen pada paru-paru mereka.
Penilaian ini didasarkan pada pola yang diikuti oleh penyakit serupa. Akan tetapi, karena para ahli belum pernah berurusan dengan virus corona ini, sulit bagi mereka untuk memprediksi apakah penyakit itu akan meninggalkan bekas permanen pada pasien atau tidak.
Namun, beberapa orang menunjuk bukti yang berkembang bahwa virus itu dapat menyebabkan trauma persisten atau bahkan permanen bagi manusia. Peningkatan risiko penyakit Alzheimer dan kerusakan otak telah disebutkan sebagai hal yang perlu diwaspadai.
Hillary Floyd, Direktur Klinis Pusat NHS mengatakan dia terkejut dengan jumlah anak muda yang juga tertular virus corona baru. Dia khawatir tentang seberapa sedikit informasi yang diketahui tentang virus ini akan berdampak pada pemulihan pasien di masa mendatang.
Dia menceritakan bagaimana beberapa pasien yang sebelumnya terlihat sangat bugar dan aktif, tetapi saat ini tidak bisa bangun dari tempat tidurnya di pagi hari, “Mereka adalah orang yang mandiri dan aktif, tapi sekarang mereka ada pada titik tidak bisa bangun dari tempat tidur,”
“Kami memiliki beberapa pasien berusia 40an saat ini. kami benar-benar tidak mengharapkan hal seperti itu terjadi. Kami berharap mereka bisa menjadi lebih tua dan kembali normal,” katanya seperti dikutip Express UK, Rabu (24/6).
Gerard Coakley, Dokter Konsultan dari Fatigue Clinic di London mengatakan bahwa dia melihat bukti adanya gejala berkelanjutan pada pasien yang menderita virus corona baru. Gejalanya termasuk kelelahan, nyeri kaki, nyeri dada, dan seringkali mengalami tekanan psikologis yang cukup parah.
“Saya mendengar dari sejumlah besar orang yang telah membuktikan infeksi Covid memiliki gejala berkelanjutan, jauh melebihi durasi yang diharapkan hanya dalam beberapa minggu,” tandasnya.