Bisnis.com, JAKARTA - Uni Emirat Arab (UEA) dan China telah memasuki uji klinis fase 3 dari vaksin virus corona (Covid-19) untuk mengonfirmasi keamanan fase 1 dan 2.
Menurut China National Biotec Group (CNBG) dan media pemerintah UEA, uji coba fase 3 ini merupakan perkembangan dalam perlombaan untuk menemukan solusi ilmiah dari pandemi virus corona.
Uji coba ketiga ini diumumkan Rabu (24/6/2020) dan ditandai dengan menggunakan intelijen buatan dan komputasi awan yang berbasis di G42 dan Sinopharm Group, sebuah perusahaan farmasi China dan afiliasi CNBG.
Hingga saat ini, peneliti dan perusahaan farmasi berlomba-lomba untuk menciptakan vaksin virus corona. Namun, belum ada kejelasan kapan vaksin akan tersedia untuk umum pada saat ini, tetapi para peneliti berharap untuk memproduksinya pada awal 2021.
Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit AS mengungkapkan vaksin membutuhkan tiga fase sebelum diproduksi secara massal. Vaksin harus melalui uji coba multi-fase untuk memastikan keefektifan dan aman, dan biasanya membutuhkan waktu bertahun-tahun untuk dikembangkan.
Pada fase 1, sukarelawan yang menerima suntikan vaksin dilakukan dalam kelompok kecil. Lalu, dalam fase 2, kelompok yang menerima vaksin berkembang, untuk memasukkan orang-orang yang memiliki karakteristik yang mirip dengan orang-orang yang menjadi sasaran vaksin baru.
Baca Juga Wow, Ini Manfaat Luar Biasa Dari Selasih |
---|
Uji coba fase 3 dapat menjadi momen yang sangat penting. Ini biasanya digunakan untuk menguji efektivitas vaksin pada manusia. Ini juga dapat digunakan untuk mengkonfirmasi hasil dari uji coba vaksin fase 1 dan 2 dalam ukuran sampel yang lebih besar.
Terdapat ribuan atau puluhan ribu orang yang berpartisipasi dalam uji coba tahap 3. Jumlah partisipan yang jauh lebih besar pada tahap ini membantu para ilmuwan mempelajari tentang kemungkinan efek samping dari vaksin.
"Jika vaksin dipastikan aman dan efektif di seluruh proses uji klinis, maka tes tahap 3 dianggap berhasil, dan vaksin masuk ke dalam fase produksi berskala besar," kantor berita UEA seperti yang dikutip dari CNN.
Vaksin virus corona di dunia berada dalam pengembangan dengan berbagai tahap pengujian. Ada 16 kandidat vaksin dalam evaluasi klinis dan 125 lainnya dalam evaluasi praklinis menurut Organisasi Kesehatan Dunia (WHO).
Kolaborasi UEA dan China bukan satu-satunya vaksin virus corona yang masuk pada tahap 3. University of Oxford juga telah memulai uji coba tahap 3 pada kandidat vaksinnya dan perusahaan AS Moderna berencana untuk memulai uji coba Tahap 3 dari 30.000 peserta pada Juli 2020.