Isser Whitey James
Relationship

Resep Sukses Influencer, Jadilah Diri Sendiri dan Jujur

Rezha Hadyan
Kamis, 25 Juni 2020 - 07:58
Bagikan

Bisnis, JAKARTA - Berbicara mengenai sneakers, tentunya nama Isser Whitey James atau Isser Badass tak boleh dilewatkan. Selain dikenal lewat toko sneakers miliknya bernama "Badass Monkey", dia juga dikenal lewat berbagai konten mengenai sneakers di sosial medianya, terutama Instagram @isser.whitey.james.

Isser mengaku tak pernah terbesit di pikirannya bisa menjadi salah satu influencer sneakers. Karena pada awalnya orang-orang justru lebih mengenal toko miliknya, alih-alih dirinya.

"Sekitar 2014 itu gue memutuskan untuk membuat toko digital, berjualan di Instagram di Kaskus. Responnya luar biasa banget dari masyarakat. Sampai akhirnya orang kenal nama pribadi gue, sebelumnya lebih kenal tokonya. Tapi karena gue sering ngobrolin sneakers juga di Instagram pribadi ya akhirnya bisa seperti sekarang ini," tuturnya kepada Bisnis belum lama ini.

Namun, seiring berjalannya waktu Isser tidak hanya membahas mengenai sneakers saja. Dia mulai membahas berbagai tren streetwear secara keseluruhan di akun Instagram, kanal Youtube, maupun podcast yang bisa dinikmati di platform anchor.fm serta player.fm.

"Kalau Instagram lebih ke kehidupan pribadi bagaimana bersosialisasi, Youtube tren streetwear tidak hanya sneakers ya tapi. Nah, kalau podcast ini kehidupan pribadi gue tapi yang lebih serius. Kontennya beda semua tapi basically tentang esensi streetwear seperti apa," ujarnya.

Resep Sukses Influencer, Jadilah Diri Sendiri dan Jujur

Selanjutnya Isser juga membagikan tips bagaimana dirinya bisa menjaga hubungan baik dengan para pengikutnya sebagai seorang influencer. Kuncinya ternyata adalah cukup menjadi diri sendiri apa adanya.

"Awal-awal gue bikin konten di media sosial gue mikir harus sopan harus ngelayanin orang-orang yang nontonin. Tapi itu adalah cara yang salah. Akhirnya gue untuk sekarang-sekarang ini jadi diri sendiri aja jujur," ungkapnya.

Berkaitan dengan kejujuran, hal tersebut juga menjadi harga mati bagi dirinya ketika menerima endorse atau paid promote dari sejumlah pelaku usaha. Dia mengaku menolak keras apabila diminta untuk memberikan ulasan yang tidak berimbang atau hanya memaparkan sisi positif saja.

"Review barang sama gue aturannya bayar dengan nominal sekian di muka. Tidak ada [permintaan] revisi dan review tidak bisa bersifat positif karena gue mau lihat sudut pandang baik dan buruknya produk mereka. Tentunya mereka jadi tahu kekuatan produknya apa dan apa yang harus dikembangkan," paparnya.

Lantas, bagaimana respon pelaku usaha terhadap peraturan tersebut? Bukannya hal tersebut akan membuat mereka kabur atau enggan menggunakan jasanya untuk memasarkan produknya.

"Ya biarin yang penting jujur aja, ada kok brand yang nggak balik lagi [setelah di-review]. Pikirnya udah bayar mahal-mahal produk gue malah dijelek-jelekin kali ya," selorohnya.

Penulis : Rezha Hadyan
Bagikan

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terkini

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Terpopuler

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro