Bisnis.com, JAKARTA - Berbicara mengenai selebgram dengan jutaan pengikut di Tanah Air, salah satu nama yang tak boleh dilewatkan tentunya Anya Geraldine.
Perempuan 24 tahun itu tercatat mempunyai 4,4 juta pengikut di akun Instagram-nya @anyageraldine. Alhasil, penawaran endorsement atau paid promote tak berhenti mengalir.
Tak berlebihan jika menyebut tidak ada hari tanpa unggahan promosi produk, baik barang maupun jasa di feeds atau story akun Instagram milik Anya.
Anya mengatakan ketenaran dirinya sebagai selebgram tidak pernah direncanakan sama sekali. Namanya justru mulai dikenal luas lewat unggahan vlog di kanal Youtube-nya pada 2016. Kanal tersebut kini sudah ditutup dan digantikan dengan kanal baru yang tidak hanya menghadirkan konten berupa vlog saja.
Sukses menjadikan akun Instagram-nya sebagai mesin uang dengan pendapatan lebih dari Rp500 juta per bulan, membuat Anya tak cepat berpuas diri. Selain mengembangkan konten Youtube dengan penghasilan hingga US$14,2 ribu per bulan, dia juga mulai masuk ke dunia hiburan dengan bermain di sejumlah film.
"Aku sadar kalau sebagai selebgram aja sulit berkembang makanya aku terjun ke industri film," katanya ketika dihubungi oleh Bisnis beberapa waktu lalu.
Pemilik nama asli Nur Amalina Hayati itu juga mengembangkan bisnis lainnya, mulai dari kuliner hingga beternak lele dan bebek. Untuk beternak lele dan bebek dia mengaku sudah memperoleh keuntungan lumayan, walaupun tak sebesar yang dihasilkan oleh Instagram maupun Youtube.
Lebih lanjut Anya mengatakan bahwa seluruh akun media sosialnya sepenuhnya berada di bawah kendalinya tanpa ada bantuan admin. Namun, manajer ikut serta mengatur kapan dirinya harus mengunggah konten, khususnya konten endorse dan paid promote.
Kemudian terkait dengan endorsement atau paid promote, Anya mengaku tak menentukan kriteria khusus produk apa yang dia terima. Asalkan produknya tidak mengandung unsur barang-barang ilegal seperti narkotika atau obat-obatan yang khasiatnya masih dipertanyakan dan berpotensi membahayakan.
Adapun, untuk kehadiran pihak-pihak yang tidak senang terhadap dirinya atau haters, Anya mengaku tak ambil pusing. Dia menyebut pengikutnya tentu orang-orang yang paham seperti apa dan tidak mempermasalahkan dirinya.
Terakhir, Anya mengaku lebih mementingkan eratnya hubungan baik dengan pengikutnya alih-alih menambah jumlah. Pasalnya, agensi iklan saat ini tidak lagi hanya melihat besarnya jumlah pengikut saja saat memutuskan untuk menggunakan jasa selebgram.
"Jumlah followers sekarang bukan jadi patokan utama buat para agensi atau brand, percuma dong followers sampai jutaann tapi tidak punya engagement dan impression sama followersnya. Apalagi sekarang makin banyak yang jual followers dan like palsu," tutupnya.