Ilustrasi/Lennoncenter
Fashion

5 Cara untuk Mencapai Keseimbangan Hidup dan Kerja di New Normal

Nirmala Aninda
Jumat, 26 Juni 2020 - 13:25
Bagikan

Bisnis.com, JAKARTA -- Pergeseran sistem kerja yang tak terduga selama pandemi Covid-19 berdampak pada kesehatan mental pekerja, dengan sebagian dari mereka yang tidak dapat menemukan cara untuk beristirahat, bahkan dalam kenyaman rumah mereka sendiri.

Pandemi ini telah memicu berbagai isu yang penyebab stres dalam karir, keuangan pribadi, dan kehidupan keluarga dengan hampir 70% pekerja mengutip Covid-19 sebagai momen paling menegangkan sepanjang karir mereka.

Bahkan lebih menegangkan dari peristiwa besar lainnya seperti 9/11 atau krisis di akhir tahun 2000-an. Dilansir melalui Entrepreneur, Jumat (26/6), sebagian besar dari stres ini dipicu oleh budaya 'aktif' 24/7 yang muncul dari aktivitas komunikasi berlebihan.

Konektivitas digital berada pada titik tertinggi sepanjang masa, yang membantu bisnis untuk beradaptasi, menghindari, dan menanggapi gangguan akibat Covid-19.

Namun pada saat yang sama, teknologi memungkinkan rapat kerja yang berlangsung kapan saja tanpa pemberitahuan dan respons cepat telah menjadi norma dan pekerja diminta untuk mengikuti kebiasaan baru ini.

Konektivitas yang cepat memiliki kelebihan, tetapi tren hiperkomunikasi dapat mendatangkan malapetaka pada kehidupan pribadi kita.

Dan jika tidak berhati-hati, hal ini dapat mengganggu produktivitas dan membuat kita menyerap terlalu banyak informasi, menerima gangguan konstan, hingga kelelahan.

Sepertinya budaya 'aktif' 24/7 tidak akan mereda dalam waktu dekat, berikut adalah beberapa strategi untuk menyeimbangkan hidup Anda kembali, meningkatkan kesejahteraan, dan mempertahankan tingkat produktivitas tinggi selama masa kritis ini.

1. Pahami Manfaat Keseimbangan Hidup dan Kerja

Konklusinya jelas: guna menunjukkan kinerja terbaik, Anda perlu mengidentifikasi cara untuk mengurangi stres di tempat kerja. Dan jatuh tertidur dengan ponsel di tangan sehingga Anda dapat langsung menanggapi notifikasi kapan saja sama sekali tidak membantu.

Banyak pekerja tidak mengambil jatah cuti sejak pandemi merebak dan dengan larangan perjalanan yang berlaku di hampir seluruh destinasi wisata akibat Covid-19, semakin sulit bagi mereka untuk mencari ketenangan dari kesibukan.

Meski demikian, ada banyak cara yang dapat dilakukan untuk menjaga kesehatan mental dengan menghabiskan waktu melakukan hobi, berkumpul dengan keluarga atau detoksifikasi digital di akhir pekan.

2. Mode Pesawat adalah Kawan Baru Anda

Covid-19 telah mengubah cara dan tempat kita bekerja, menyebabkan bentrokan unik antara pekerjaan dan kehidupan di rumah yang sebagian besar dari kita tidak pernah dialami.

Namun, meskipun ada tuntutan baru baik di rumah maupun di tempat kerja, kita tidak perlu harus hadir, secara bersamaan di dua tempat atau omnipresent.

Visualisasikan bagaimana Anda ingin menghabiskan hari dan apa yang membuat Anda paling produktif.

Seperti yang dikatakan Stephen Covey "Kuncinya adalah tidak memprioritaskan apa yang ada dalam jadwal Anda tetapi untuk menjadwalkan prioritas Anda."

Mengendalikan beberapa efek residual dari hiperkomunikasi juga merupakan kunci untuk mempertahankan prioritas Anda. Caranya dapat dengan menggunakan mode pesawat, mengeluarkan diri Anda dari obrolan grup yang tidak relevan, menolak pertemuan yang tidak perlu, dan bekerja dengan anggota tim lain untuk mendelegasikan tugas.

3. Delegasikan Tugas di Waktu Libur

Jika tim Anda benar-benar lumpuh ketika satu orang tidak tersedia, ada masalah sumber daya yang harus diatasi. Tidak ada fungsi kerja yang harus menderita karena ketidakhadiran seseorang.

Dan karena hiperkomunikasi menuntut lebih banyak waktu kita selama Covid-19, penting bagi tim untuk merencanakan bagaimana masalah pekerjaan ditangani dari berbagai skenario.

Membuat pengaturan untuk bagaimana komunikasi dan alur kerja ditangani di luar jam kerja dapat memberikan harapan bagi karyawan, dan membantu perusahaan menavigasi komunikasi yang lebih baik.

4. Utamakan Kesehatan Fisik dan Jangan Lupa Tertawa

Tubuh dan pikiran berjalan beriringan. Ketika stres mengganggu otak, seluruh tubuh menderita.

Olahraga dapat membantu meringankan siklus ini, karena aktivitas fisik memiliki dampak positif pada otak dan menurunkan tingkat stres. Diet sehat juga dapat membantu melawan dampak stres sehari-hari dengan menurunkan tekanan darah dan memperkuat sistem kekebalan tubuh, yang sangat membantu mengingat Covid-19 terkait dengan hal ini.

Mendiang komedian Milton Berle sering mengatakan bahwa tawa seperti liburan instan, yang akan bermanfaat ketika banyak dari kita tidak dapat bepergian dan terkurung di rumah.

5. Menjalani Hidup yang Lebih Berkelanjutan, Bahkan Setelah Pandemi Berlalu

Dengan tingkat pengangguran global yang tinggi, karyawan harus mendekati keseimbangan kehidupan kerja dengan penuh kehati-hatian.

Tetapi sesekali duduk dan mengambil nafas bukanlah hal yang buruk, karena langkah ini justru dapat membantu menjadi lebih produktif dan melangkah lebih jauh dalam jangka panjang. Bagaimanapun, kesuksesan itu seperti maraton dan bukan lari cepat.

Dan jika Anda menghargai waktu Anda sendiri, orang lain akan menghormatinya juga.

Dengan menetapkan preseden, orang akan datang kepada Anda hanya ketika mereka benar-benar membutuhkan bantuan daripada menjadikan Anda orang yang dicari ketika masalah kecil muncul.

Strategi ini dapat menghasilkan efisiensi dan kualitas kerja yang lebih tinggi, yang akan dihargai oleh atasan, kolega, dan klien Anda.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Bagikan

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terkini

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Terpopuler

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro