Bisnis.com, JAKARTA – Di tengah pandemi Covid-19, tidak sedikit rumah produksi menghentikan syuting film untuk sementara waktu. Namun, terdapat dua sinetron SCTV yang tayang secara striping dan tayang setiap hari, salah satunya Pesantren Rock n Dut.
Sutradara Pesantren Rock n Dut, Yogi Yose mengatakan bahwa walaupun proses produksi tetap berjalan, tetapi baik dari pihak rumah produksi maupun stasiun televisi sudah memastikan adanya protokol Covid-19 yang ketat.
“Pada saat itu kami tidak punya pilihan lain selain meneruskan sebuah produksi, kenapa karena ada pesan moral [yang kami bawa disini] kami harus menghibur penonton. Untuk Pola jam syuting kami bangun jam 7, main [ambil adegan] jam 8, jam 12—1 siang istirahat, dan jam 10 malam kami istirahat serta dua minggu sekali kami rapid test dan seminggu sekali ada suntik vitamin,” ujarnya lewat diskusi virtual, Selasa, (30/6).
Selain itu, beberapa tayangan yang di beberapa stasiun televisi yang sudah tidak segar atau tayangan lama yang diulang, diakuinya menjadi motivasi Yogi untuk meneruskan proses syuting dengan mengikuti protokol kesehatan sesuai arahan pemerintah.
“Kami harus dikarantina, menjalani rapid test, periksa kesehatan oleh tenaga medis, baik untuk pemain dan crew sehingga meyakinkan saya untuk meneruskan syuting,” tuturnya.
Yogi pun mengatakan bahwa ada prinsip yang dirinya pegang saat pemberlakukan pembatasan sosial berskala besar (PSBB) diterapkan, yakni beberapa kebutuhan seperti set, lokasi, dan sebagainya dapat menyesuaikan kondisi dan situasi, tetapi konten cerita harus tetap sesuai jalur.
Yogi juga bercerita bahwa dirinya harus menetap di lokasi selama 48 hari, sehingga dirinya tidak dapat kembali ke rumah.
“[Saya] engga pulang 48 hari, tetapi yang bikin saya semangat adalah karena sinetron saya dengan genre komedi, remaja, romantis untuk menghibur masyarakat di rumah. Saya harap cerita saya jadi obat bagi masyarakat,” jelasnya.