Bisnis.com, JAKARTA – Sarah Gilbert, ilmuwan yang terlibat dalam pengembangan vaksin corona potensial dari University of Oxford mengatakan bahwa penelitian telah menunjukkan hasil yang positif, tetapi masih dibutuhkan waktu yang lebih panjang hingga tersedia secara luas.
Dilansir dari Metro UK, Jumat (3/7) Gilbert menyebut vaksin yang dikembangkan bisa memberikan perlindungan lebih baik daripada sistem kekebalan tubuh alami, yang muncul ketika orang terinfeksi oleh virus.
Dilaporkan, sekitar 8.000 orang di Inggris saat ini telah mengambil bagian dalam uji coba manusia untuk vaksin yang dikerjakan oleh Oxford dan bakal diproduksi oleh perusahaan farmasi AstraZeneca. Vaksin tersebut dikenal dengan nama ChAdOx1 nCoV-19.
Namun begitu, Inggris telah mengalami penurunan jumlah kasus infeksi sehingga para peneliti harus memindahkan uji coba mereka ke negara lain. Tujuannya adalah Brasil dengan target 4.000 orang yang divaksinasi dan Afrika Selatan dengan 2.000 orang.
Mereka terus berupaya mengembangkan vaksin, di tengah kekhawatiran yang meningkat bakal terjadi gelombang kedua pada saat musim dingin akhir tahun di beberaa belahan bumi utara. kekhawatiran juga muncul ketika tes menunjukkan orang dapat terinfeksi kembali.
“Vaksin memiliki cara berbeda untuk terlibat dengan sistem kekebalan tubuh, dan kami mengikuti orang-orang dalam penelitian kami menggunakan jenis teknologi yang sama untuk membuat vaksin selama beberapa tahun. Kami masih melihat respons imun yang kuat,” katanya.
Gilbert menambahkan bahwa proses ini adalah sesuati yang harus terus dites dari waktu ke watu hingga peneliti benar-benar memiliki data. Kendati begitu, pihaknya optimistis bakal mendapatkan vaksin yang berfungsi lebih baik ketimbang sistem kekebalan alami.
Sementara itu, John Bell, Profesor Kedokteran Regius di University of Oxford mengatakan seluruh epidemi ini terlalu mengandalkan asumsi. Dia dengan tegas menyarankan agar semua pihak bersiap untuk situasi terburuk.
Dia juga mendorong orang untuk mendapatkan vaksinasi flu untuk menghindari kekacauan di rumah sakit menjelang musim dingin. Jika hal tersebut tak dilakukan, maka rumah sakit dan pelayanan kesehatan bakal kewalahan menghadapi pasien yang berdatangan.
“... Jika kita memiliki musim flu yang signifikan, maka kita akan memiliki masalah klinis juga membuat Covid berjalan beriringan. Jadi yang saya harapkan adalah memperluas orang yang mendapatkan vaksin dan mendorong orang patuh dalam program vaksin flu,” katanya.