Bisnis.com, JAKARTA - Pemerintah meluncurkan rapid test antibodi produksi dalam negeri. Produk yang diberi nama RI-GHA COVID-19 dibuat hanya dalam waktu 2 bulan dari desain hingga proses produksi.
Pembuatannya diinisiasi oleh Badan Pengkajian Teknologi dan Penerapan Teknologi yang bekerjasama dengan UGM Yogyakarta dan UNAIR Surabaya.
“Saya menyambut baik inisiatif dari Bapak Menristek/BRIN yang telah dengan sangat agresif dan penuh antusias untuk merespon kebutuhan-kebutuhan lapangan yang sangat mendesak dengan skala yang sangat besar dalam upaya kita untuk memenuhi fasilitas dan peralatan, baik dalam rangka pencegahan penularan COVID-19 maupun pengobatan dan penyembuhan dari mereka yang terpapar COVID-19,” kata Menko PMK Muhadjir Effendi dalam media briefing Melindungi Indonesia dengan Rapid Test buatan Anak Negeri di Ruang Heritage, Kemenko PMK, Jakarta (9/7).
Muhadjir menyebutkan inovasi tersebut sejalan dengan instruksi Presiden Joko Widodo untuk mendorong dan mengutamakan produk dalam negeri serta mengurangi ketergantungan terhadap produk impor.
Senada dengan Muhadjir, Menteri Riset dan Teknologi Bambang Brodjonegoro mengaku terus berinovasi untuk menguasai produk rapid test antibodi di Indonesia.
“Alhamdulillah salah satu lembaga yang ada dibawah koordinasi kami yaitu BPPT, mempunyai inisiatif untuk mengembangkan rapid test inovasi dalam negeri,” kata Bambang dalam media briefing Melindungi Indonesia dengan Rapid Test buatan Anak Negeri di Kementerian Koordinator Pembangunan Manusia dan Kebudayaan, Jakarta (9/7).
Menurut bambang, fitur rapid test RI-GHA COVID-19 memiliki banyak keunggulan diantaranya lebih cepat, praktis dan fleksibel karena proses deteksi hanya membutuhkan waktu 15 menit dan pemeriksaan bisa dilakukan sendiri tanpa membutuhkan alat tambahan.
Produk tersebut juga telah diuji validasi skala lab melalui 40 serum pasien positif dari Balitbangkes. Hasilnya nilai sesitivitas IGM mencapai 96,8% dan untuk IGG 74%.
Bambang menyebutkan bahwa 4000 kit rapid test antibodi RI-GHA COVID-19 telah diakurasi di beberapa Rumah Sakit di Yogyakarta, Solo, Semarang dan Surabaya, sementara sekitar 6000 kit juga telah diuji lapangan di beberapa Puskesmas, termasuk di Kabupaten Sleman.
“Saat ini produk RI-GHA COVID-19 sedang dilakukan uji validasi di Balitbangkes Kementerian Kesehatan sebanyak 200 kit,” terang Bambang.
Mengenai perizinan, Bambang menekankan bahwa produk rapid test RI-GHA COVID-19 telah mendapatkan izin edar dari Kementerian Kesehatan. Untuk itu, pihaknya siap memproduksi dalam jumlah besar untuk memenuhi kebutuhan rapid test antibodi dalam negeri.
“Bulan ini, kami targetkan bisa memproduksi 200 ribu unit, tetapi bulan depan dipastikan kita sudah bisa memproduksi 400 ribu unit,” kata Bambang.
Tak berhenti sampai tahap produksi, Bambang menegaskan akan terus meningkatkan akuransi produk rapid test RI-GHA serta mengembangkan berbagai alat kesehatan yang dapat mendukung percepatan penanganan COVID-19 di Indonesia.