Bisnis.com, JAKARTA - Kabar duka datang dari dunia kuliner Tanah Air. Penjual gudeg legendaris di Yogyakarta, Biyem Setyo Utomo atau lebih dikenal sebagai Mbah Lindu meninggal dunia.
Mbah Lindu meninggal dunia pada Minggu (12/7/2020) pukul 17.52 WIB di usianya yang ke-100 tahun.
Berdasarkan pengumuman kedukaan atau lelayu Paguyuban Pemuda-Pemudi RW 02, Klebengan, Sleman, Yogyakarta jenazah Mbah Lindu dikebumikan pada Senin (13/7/2020) pukul 11.00 di Makam Klebengan, Caturnunggal, Depok, Sleman.
Mbah Lindu disebut-sebut sebagai penjual gudeg tertua di Yogyakarta. Dia sendiri lupa sudah berapa lama berjualan gudeg. Namun yang jelas, dia sudah berjualan gudeg di tempat yang sama sejak dirinya belum menikah, saat masa kolonial Belanda.
Mbah Lindu berjualan gudeg di Jalan Sosrowijayan, tepatnya di pos depan Hotel Grage Ramayana. Jaraknya tak jauh dari Jalan Malioboro, kira-kira 300 meter saja. Lapak jualannya mulai dibuka pukul 05.00 WIB dan ditutup pukul 10.00 WIB.
Namun, tak jarang sebelum pukul 10.00 WIB dagangannya ludes terjual. Karena tak sedikit pembeli yang sudah menunggu sebelum lapaknya dibuka pada pukul 05.00 WIB.
Selain gudeg, Mbah Lindu juga menyediakan sejumlah lauk pendamping, antara lain paha dan dada ayam kampung, uritan, telur bacem, petai dan sambal goreng krecek yang semuanya dimasak secara tradisional menggunakan tungku kayu bakar di rumahnya.
Gudeg dan lauk pendamping yang didiamkan semalaman agar bumbunya lebih meresap dan tanak itu bisa disantap bersama dengan nasi atau bubur.
Begitu legendaris dan terkenalnya Gudeg Mbah Lindu, membuat Netflix mendokumentasikannya pada 2019 dalam serial berjudul Street Food: Asia