Bisnis.com, JAKARTA - Spanyol tengah mempertimbangkan untuk menutup kembali perbatasannya setelah terjadi lonjakan kasus Covid-19 di wilayah Catalonia, yang telah membuat penduduk Barcelona dipaksa kembali menjalani karantina selama 15 hari.
Dilansir dari Express, wilayah ini telah mencatat lebih dari 1.000 kasus baru virus dalam satu hari, membuat sebagian wilayah itu kembali menjalani karantina sementara.
Saat ini Perdana Menteri Spanyol Pedro Sanchez sedang dalam pembicaraan dengan Presiden Prancis Emmanuel Macron tentang kemungkinan menutup perbatasan antara Prancis dan Spanyol sekali lagi.
Langkah ini diyakini dapat menyebabkan wisatawan baik dari Spanyol maupun Prancis yang ingin bepergian merasa pusing jika langkah tersebut kembali diterapkan.
Sementara itu, sejumlah klub malam di Spanyol diminta tutup oleh pemerintah guna mencegah penyebaran Covid-19 setelah sejumlah tempat menunjukkan peningkatan kasus positif baru.
Para pemimpin dewan di resor tepi laut Costa Blanca di Gandia, kota terbesar kedua di Valencia, Spanyol, menerapkan kebijakan tersebut guna menjaga kesehatan masyarakat.
Anggota dewan kesehatan Ana Bacelo mengatakan polisi akan dipanggil untuk memastikan bahwa klub-klub malam tersebut mematuhi kebijakan yang akan berlangsung setidaknya hingga Agustus.
Dalam kebijakan tersebut, semua pub dan bar pantai lainnya harus tutup pada pukul 10.00 malam waktu setempat, dan mematuhi peraturan keselamatan Covid-19 seperti kapasitas pengunjung dan tata letak.