Bisnis.com, JAKARTA - Dalam rangka hari anak nasional yang jatuh pada 23 Juli, Yayasan Waroeng Imaji bekerja sama dengan KompasTV akan menayangkan Operet Aku Operet Aku Anak Rusun - Selendang Arimbi pada Sabtu - Minggu, 25-26 Juli 2020.
Selama penayangan akan dibuka ruang bagi masyarakat untuk memberi donasi. Selain menayangkan operet di layar TV, akan dirilis juga lagu berjudul “Together for The World” yang merupakan kolaborasi antara Soundkestra dengan Veronica Tan & Nathania serta melibatkan beberapa talenta anak rusun dan tersedia di YouTube.
Operet Aku Anak Rusun ‘Selendang Arimbi’ mengangkat nilai toleransi, solidaritas, semangat mewujudkan mimpi yang disajikan dalam tari dan lagu Indonesia serta melibatkan talenta anak-anak Indonesia dari 3 rusun dan mengikutsertakan 130 sebagai penari, 12 anak sebagai pemeran inti dan 40 anak sebagai penyanyi anak yang dikoordinasi oleh Yayasan Gerakan Kepedulian Indoensia.
Anak-anak ini dilatih oleh para pekerja seni yang mumpuni di bidang drama musikal. Operet Aku Anak Rusun ‘Selendang Arimbi’ telah diselenggarakan pada tanggal 16 November 2019 lalu di Ciputra Artpreneur, Jakarta.
Operet Aku Anak Rusun adalah drama musikal seputar kehidupan anak rusun di Jakarta yang diadakan oleh Soundkestra dan Yayasan Waroeng Imaji, atas inisiasi Ibu Veronica Tan dan bertujuan untuk mengembangkan dan memfasilitasi talenta anak rusun di bidang seni musik dan pertunjukan.
Veronica Tan, Inisiator Operet Aku Anak Rusun dan Founder Yayasan Waroeng Imaji, mengatakan, konsep Operet Aku Anak Rusun bertujuan untuk memberikan kesempatan pada anak-anak rusun untuk berkreasi di bidang seni. Ternyata banyak anak-anak rusun yang memiliki talenta luar biasa dan masih bisa dikembangkan lagi.
"Setelah keberhasilan Operet Aku Anak Rusun yang pertama di tahun 2017, kami melihat konsep ini dapat terus dilanjutkan, sehingga tahun ini hadir dengan Operet Aku Anak Rusun 2. Konten Operet Aku Anak Rusun 2 yang berjudul “Selendang Arimbi” mengangkat nilai positif yang relevan dengan anak-anak dan masyarakat umum, seperti nilai toleransi, solidaritas dan semangat mewujudkan mimpi. Kami optimis nilai-nilai itu penting untuk anak-anak dalam kehidupan berbangsa dan bermasyarakat.”ujarnya dalam webinarnya.
Lebih lanjut Ibu Veronika menjelaskan, karena nilai positif tersebut, kami bekerja sama dengan KompasTV agar lebih banyak anak dan masyarakat Indonesia mendapat manfaat positif dari nilai-nilai yang terkandung dalam Operet Aku Anak Rusun “Selendang Arimbi”.
"Kali ini, bahkan mengemban misi lebih besar lagi, yaitu mendukung warga rusun yang terdampak Covid-19 melalui donasi dan lagu “Together for The World” yang juga inspiratif. Donasi yang terkumpul akan disalurkan untuk membantu anak-anak rusun yang terdampak Covid-19 khususnya di bidang edukasi dan pemenuhan gizi anak," tambahnya.
Operet Aku Anak Rusun “Selendang Arimbi” bercerita tentang seorang anak rusun benama Arimbi, yang bercita-cita menjadi penari. Tantangan yang datang silih berganti tidak menggetarkan Arimbi untuk tetap meraih cita-citanya. Didukung oleh teman-teman rusunnya, Arimbi menghadapi segala tantangan dengan positif. Tidak hanya belajar untuk fokus pada cita-cita, Arimbi juga belajar banyak hal mengenai solidaritas dan toleransi.
Vanda Parengkuan Penulis Naskah Operet Aku Anak Rusun 2 mengatakan, drama musikal AAR Selendang Arimbi ini dipersembahkan khususnya untuk dua kelompok anak-anak yaitu; anak-anak rusun yang memainkan drama musikal ini di panggung, dan anak-anak lainnya yang menonton pertunjukan ini. Melalui dialog tokoh-tokoh cerita, alur cerita, lagu, dan tarian, diharapkan, baik anak-anak yang berperan di panggung, maupun anak-anak penonton, semuanya bisa belajar tentang berbagai karakter manusia, budaya, cara berpikir, dan cara mengatasi masalah.
Melalui drama musikal ini, semoga anak-anak bisa belajar berempati pada sesama manusia tanpa memandang perbedaan. Sejak usia dini, belajar tentang bersahabat dalam keragaman. Juga belajar untuk pantang putus asa dalam mencapai cita-cita. Nilai-nilai itu jug yang melatarbelakangi terciptanya lagu “Together For The World”.
"Kami mengajak semua masyarakat, melalui lagu, untuk tetap semangat dan pantang putus asa menghadapi pandemic Covid-19 ini.” katanya.
Dovieke Angsana – Producer & Artistic Director, mengatakan untuk konser kali ini, ada 3 rusun yang ikut serta yaitu dari Rawa Bebek, Daan Mogot, Pulo Gebang dan mengikutsertakan 130 anak sebagai penari, 12 anak sebagai pemeran inti dan 40 anak sebagai penyanyi. Kami mendapatkan dukungan dari Gerakan Kepedulian Indonesia sebagai kordinator rusun dan tim dari Gloriamus yang melaksanakan pelatihan paduan suara.
Akan ada sekitar 20 lagu-lagu Indonesia, yang berbeda dari musikal kami yang pertama, termasuk lagu anak-anak, tradisional, dan bahkan lagu-lagu yang dinyanyikan oleh Chrisye ataupun Koes Plus. Lagu-lagu tersebut diaransemen ulang oleh Soundkestra dan dikemas dengan berbagai genre yang lebih modern. Lagu-lagu yang akan dibawakan antara lain Janger, Marilah Kemari, Padang Bulan, dan rangkaian medley lagu anak-anak seperti Anak Kambing Saya, Naik-naik ke Puncak Gunung, Semut-semut Kecil, dan banyak lagi, yang mungkin sudah tidak dikenal oleh anak-anak zaman sekarang.”