Bisnis.com, JAKARTA - Pemberian vaksin kepada tubuh anak, bisa menciptakan tumbuh kembang anak yang sehat, tidak mudah terinfeksi virus dan terhindar dari kematian.
Imunisasi yang lengkap menjadi jaminan bagi kesehatan dan keselamatan anak. Namun sayangnya, cakupan imunisasi lengkap di Indonesia saat ini masih berada di angka 12 persen.
Menurut WHO sekitar 1,5 juta anak mengalami kematian setiap tahunnya karena penyakit yang sebenarnya dapat dicegah dengan imunisasi seperti campak, gondongan, rubella dan varicella. Bahkan, berdasarkan data dari WHO, secara global, kasus campak pada 2019 meningkat tiga kali lebih tinggi dari 2018.
Sementara itu, data program imunisasi nasional menunjukkan penurunan cakupan vaksinasi, seperti vaksin MR yang menurun 13 persen antara Januari sampai Maret 2020 jika dibandingkan dengan tahun lalu.
Penurunan jumlah vaksinasi tersebut berdampak pada anak berisiko mengalami kenaikan angka kejadian, komplikasi berat, hingga kematian.
“Kurangnya kesadaran orang tua dalam memahami manfaat dan pentingnya imunisasi secara lengkap untuk anak menjadi penyebab kurangnya cakupan vaksinasi. Ibu harus memastikan perlindungan optimal bagi anak mereka melalui vaksinasi yang lengkap,” ungkap Meta Melvina, Ketua Yayasan Bersatu Sehatkan Indonesia dikutip dari Konferensi Pers Virtual Peluncuran Gerakan #LengkapiVaksinasiAnak, Senin (27/7/2020).
Menurut Meta, campak, gondongan, rubela, dan varisela, merupakan jenis penyakit yang bisa berdampak serius dan imunisasi perlu dilakukan secara komplit sesuai jadwal imunisasi Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) agar kekebalan tubuh bisa optimal dan terhindar dari berbagai penyakit berat.
“Mengacu pada himbauan dari IDAI dan Kementerian Kesehatan, untuk tidak menunda imunisasi anak, kami menganjurkan para orangtua untuk segera datang ke dokter mereka dan memastikan anak sudah mendapatkan imunisasi lengkap, terutama untuk imunisasi campak, gondongan, rubela, dan varisela.”
“Kalau belum mendapatkan imunisasi lengkap, sang anak memiliki risiko tinggi dan lebih rentan terhadap berbagai penyakit dari virus yang mudah menular saat mereka bermain dan bersosialisasi dengan keluarga dan banyak anak lainnya,” tambah Meta.
Meski di tengah pandemi seperti sekarang, anak tetap bisa mendapatkan vaksinasi di rumah sakit atau klinik dengan aman dan nyaman, karena banyak fasilitas kesehatan telah menerapkan prosedur keselamatan Covid-19 untuk vaksinasi, seperti adanya pendaftaran awal atau pre-booking registration dan area yang terpisah antara pasien sakit dan vaksinasi.
Bahkan, saat ini beberapa rumah sakit atau klinik juga sudah menyediakan layanan vaksinasi di rumah dan layanan vaksinasi drive-thru. Dengan begitu, para orangtua dapat langsung menanyakan pada rumah sakit atau klinik terdekat untuk mengetahui lebih lanjut mengenai layanan vaksinasi, dan lengkapi vaksinasi anak.
Campak, gondongan, rubella, dan varisela merupakan penyakit yang disebabkan oleh berbagai virus yang umumnya menyerang anak-anak di usia sekolah dasar dan dapat memicu penyakit lain yang berbahaya. Varisela misalnya, memiliki kemungkinan penularan sebesar 90 persen pada individu yang rentan.
Penyakit tersebut dapat mengenai seluruh kelompok umur termasuk bayi yang baru lahir, dan hampir 90 persen pasien dengan varisela adalah anak usia di bawah 15 tahun.