Bisnis.com, JAKARTA - Rwanda melaporkan peningkatan 17 persen pendapatan dari pariwisata tahun lalu ketika trekking untuk melihat gorila gunung di negara itu menjadi semakin populer.
Trekking gorilla menyumbang 14% dari US$498 juta yang diperoleh negara dari sektor ini, Dewan Pembangunan Rwanda mengatakan dalam sebuah email dikutip dari Bloomberg.
Pariwisata adalah sumber devisa terbesar Rwanda dan pemerintah berupaya meningkatkan pendapatan dari industri itu menjadi US$800 juta pada tahun 2024.
Pada 2018, negara itu menggandakan harga izin gorila-trekking menjadi US$1.500 per orang.
"Rwanda menyambut 1,63 juta pengunjung internasional pada 2019," kata dewan.
"Di antara mereka, 173.944 adalah berasal dari turis yang liburan, dengan catatan peningkatan sebesar 7%." tambahnya lagi.