Bisnis.com, JAKARTA – Penulis dan sastrawan Laksmi Pamuntjak berhasil meraih penghargaan pada Singapore Book Award 2020 atas karya novel berbahasa Inggris, Fall Baby, atau Kekasih Musim Gugur.
Laksmi Pamuntjak mengisahkan, novel dengan judul asli Fall Baby yang diterbitkan oleh Penguin Random House SEA. Penulis novel AMBA ini menyatakan, Penguin sejak dia masih kecil sudah menjadi salah satu penerbit favorit karena selalu menghasilkan karya-karya yang bagus dan lintas zaman.
“Tentu saya merasa bersyukur menang Singapore Book Award, dan diterbitkan oleh Penguin. Karena dulu saya kalau lihat buku sudah ada lambang penerbit Penguin, saya sudah bisa memprediksi buku tersebut bagus. Jadi apresiasi ini tentu sangat memotivasi saya sebagai penulis,” ujar Laksmi dalam konferensi pers virtual, Selasa (18/8/2020).
Fall Baby, atau Kekasih Musim Gugur adalah buku sekuel kedua dari karya legendaris Laksmi pada 2012 lalu yakni AMBA. Laksmi pun membeberkan proses penulisan Fall Baby tidaklah mudah.
Laksmi mengaku proses kreatif Fall Baby cukup panjang. Naskah Fall Baby mulai ditulisnya pada 2015, saat sedang tinggal di Berlin. Uniknya, tawaran untuk menerbitkan sekual AMBA dalam bahasa Inggris sudah didapatkan Laksmi sejak jauh hari. Oleh sebab itu, sejak awal penulisan, Laksmi pun memutuskan menuliskan naskah tersebut dalam bahasa Inggris.
“Jadi saya merasa integritas saya juga dipertaruhkan momen itu. Prosesnya pun tak mudah, saya terlambat mungkin sekitar 6 bulan dan saya dicarikan penerbit oleh agen, saya serahkan ke agen tahun 2018 akhir,” ujar Laksmi.
Dua pekan setelah penyerahan, Laksmi pun menerima kabar Fall Baby akan diterbitkan oleh Penguin Random House SEA. Naskah tersebut lalu dialihbahasakan dalam bahasa Jerman pada November 2019. Sementara untuk berbahasa Indonesia dengan judul Kekasih Musim Gugur terbit pada 3 Agustus 2020 lalu.
Kemenangan Singapura Book Award
Laksmi menjelaskan, awal keterlibatan dia dalam Singapore Book Award tak lepas dari dukungan dan promosi editor. Hal ini mengingat Singapore Book Award punya prasyarat pengajuan buku ini terbuka untuk semua jenis buku yang terbit di Singapura maupun di luar Singapura.
Dia mengaku, beberapa bulan kemudian, Laksmi sudah menerima kabar buku Fall Baby lolos untuk masuk nominasi di Singapore Book Award 2020. Setelah pengumuman tersebut, Laksmi bahkan tak menerima kabar lainnya sehingga tak mengikuti proses pemilihan tersebut.
“Saya bahkan tak sempat menonton full acaranya. Saya malah kaget tiba-tiba dapat banyak ucapan selamat karena menang di Singapore Book Award,” ujarnya sambil tertawa.
Penulis buku “Aruna dan Lidahnya” ini menambahkan ada banyak indikator yang bisa menjadi tolak ukur apresiasi pada sebuah karya novel dan sastra. Meski demikian, Laksmi meyakini ada ragam pertimbangan yang membuat Fall Baby bisa menyabet kemenangan pada ajang bergengsi tersebut.
“Mungkin mereka [juri] tertarik pada ragam elemen, hubungan antar generasi, hubungan ikatan batin dalam keluarga, lalu soal adopsi, hubungan darah, identitas janda, dan lainnya. Semua elemen yang membentuk diri kita. Apalagi Singapura itu punya banyak identitas dan mobilitas masyarakat juga tinggi, membaur, dan berkelana,” jelas Laksmi.
Beberapa nilai tambah lainnya adalah kentalnya deskripsi dan unsur seni rupa kontemporer yang tertuang dalam bahasa tulis sebagai latar belakang utama novel Fall Baby. Laksmi yakin, seni adalah salah satu cara manusia untuk memaknai sejarah dan identitas mereka.