Bisnis.com, JAKARTA - Hampir semua orang pasti pernah mengalami sakit pinggang.
Alasannya, mulai dari salah duduk, masalah otot, hingga masalah medis lainnya.
Nyeri pinggang bisa terjadi secara singlat atau kronis. Nyeri dikatakan sebagai nyeri kronis bila berlangsung lebih dari enam bulan. Enam bulan adalah "garis batas" karena 90% dari nyeri punggung bawah sembuh sendiri sebelum enam bulan, dan bagi seseorang yang menderita nyeri punggung bawah kronis lebih dari enam bulan itu kemungkinan tidak akan sembuh dengan sendirinya.
Sementara tidak ada penelitian yang menunjukkan bahwa nyeri punggung bawah kronis dapat diselesaikan secara permanen melalui epidural, terapi fisik, manipulasi chiropractic, atau perawatan lain apapun kecuali penyebab yang mendasarinya disembuhkan. Adapun, sobekan annular adalah penyebab paling mendasar dari masalah tulang belakang bukan karena trauma.
Kandungan kimiawi inflamasi yang berbahaya dalam diskus tulang belakang, yang dikenal sebagai nucleus pulposus, dapat menyebabkan nyeri punggung bawah kronis. Ketika kandungan kimiawi peradangan yang merusak ini bocor keluar dari diskus ke saraf tulang belakang yang berdekatan, mereka menyebabkan kaki alami gejala seperti skiatika, serta gejala di lengan.
Pahami penyebab sakit pinggang
Menurut Dr Yasuyuki Nonaka, pendiri klinik Lumbago International Jepang yang bertempat di Osaka, Jepang, untuk lebih memahami nyeri punggung, seseorang perlu memahami dulu struktur tulang belakang.
Ada lima rangka vertebra di tulang belakang lumbar yang merupakan tulang yang membentuk daerah lumbar tulang belakang yang disebut sebagai lumbar tingkat L1-L5. Di antara rangka vertebral ini terdapat diskus tulang belakang, yang bertindak sebagai peredam kejut untuk melindungi tulang saat kita bergerak.
Pita jaringan, yang disebut ligamen, menahan rangka vertebra pada tempatnya dan ada tendon yang menempel otot ke tulang belakang. Terdapat 31 pasang saraf yang berakar pada sumsum tulang belakang, yang membantu mengendalikan gerakan tubuh dan berkomunikasi dengan otak.
“Tidak hanya kompresi mekanis, tetapi juga iritasi kimiawi (dari diskus yang bocor) atau kombinasi keduanya dapat menyebabkan peradangan, nyeri, dan sering kali kebas pada kaki yang terkena,” kata Dr Yasuyuki Nonaka dikutip dari siaran persnya.
Penyebab nyeri pinggang
Beberapa penyebab paling umum nyeri kronis di tulang belakang, antara lain Herniasi diskus, Sobekan annular, Diskus degenerative, Disfungsi sendi facet seperti dua sendi di belakang masing-masing diskus yang menjadi rematik saat diskus robek pecah, kemudian Disfungsi sendi sacroiliac yang menyebabkan sendi sakroiliaka terasa nyeri dan bisa menyebabkan nyeri punggung.
Penyebab lainnya, antara lain Spinal stenosis, Spondylolisthesis, Osteoarthritis, Fraktur kompresi, Infeksi, dan Penyakit autoimun.
Pengobatan nyeri pinggang kronis
“Semua nyeri punggung bawah, apapun penyebabnya, berasal dari diskus yang sobek. Diskus robek menyebabkan herniasi diskus, degenerasi, dan taji tulang. Logikanya, begitu sobekan annular diperbaiki, diskus yang rusak akan berhenti kebocorannya dan mulai beregenerasi dan mendapatkan kembali fungsinya. Akibatnya, semua gejala nyeri punggung bawah kronis akan berhasil diobati,” kata Dr Nonaka.
Dr Yasuyuki Nonaka pun menganjurkan perawatan medis yang dapat menyegel sobekan annular dengan metode bernama Discseel® Procedure (DST).
Dikembangkan oleh Dr. Kevin Pauza, Prosedur Discseel menggunakan Biological Fibrin Sealant yang sudah disahkan FDA, yang memungkinkan untuk memperbaiki sobekan annular, memungkinkan diskus tulang belakang untuk pulih dan melepaskan pasien dari nyeri punggung bawah yang permanen dan menghilangkan nyeri leher sementara itu juga menghindari fusi tulang belakang yang berisiko, disektomi, laminektomi, dan operasi lainnya.
“Diperlukan sekitar 40 menit untuk menyelesaikan dan hanya membutuhkan anestesi lokal. Tidak ada sayatan yang dibuat, karena Discseel® adalah prosedur invasif minimal tanpa darah yang menggunakan jarum 0,8 mm,” kata Dr Nonaka.
Perawatan ini dilakukan di bawah fluoroskopi yang memungkinkan pemantauan presisi tinggi secara real-time. Pasien dapat meninggalkan fasilitas setelah 30 ~ 60 menit istirahat dan mulai perlahan kembali ke kegiatan sehari-hari mulai hari berikutnya.
International Lumbago Clinic adalah yang pertama di Asia dan klinik terdekat dari Indonesia dimana Discseel® Procedure (DST) dilaksanakan.
Pasien dapat mengirim gambar MRI mereka melalui email atau WhatsApp untuk mengkonfirmasi apakah mereka adalah kandidat untuk perawatan dan memiliki pertanyaan mereka dijawab dalam bahasa Inggris atau China sebelum mereka memutuskan untuk menjalani perawatan.