Para peneliti mendemonstrasikan sampel iLAMP Novel-Coronavirus Detection Kit di kantor iONEBIO's di Seongnam, Korea Selatan, pada 26 Maret 2020./Antara/Reuters
Health

Psikososial Pasien Kanker Tidak Terpenuhi Selama Pandemi Corona

Syaiful Millah
Rabu, 19 Agustus 2020 - 10:15
Bagikan

Bisnis.com, JAKARTA – Sebuah laporan terbaru di jurnal Psycho-Oncology menyebut bahwa kebutuhan psikososial orang yang terkena kanker tidak terpenuhi secara memadai karena terganggunya layanan akibat pandemi virus corona baru atau Covid-19.

Dilansir dari Science Daily, Rabu (19/8) dalam studi ini, para peneliti dari enam universitas yang sebagiannya bekerja di Komite Eksekutif Masyarakat Onkologi Inggris, menyelidiki bagaimana dukungan psikososial bagi mereka yang terkena kanker pada masa pandemi.

Studi menyurvei 94 profesional yang bekerja di bidang onkologi psikososial di Inggris dan mengidentifikasi sejumlah kekhawatiran terkait penangguhan pemberian perawatan kepada orang dengan penyakit kanker.

Akibat pandemi Covid-19, perawatan tidak dilakukan dengan tatap muka antara perawat dan pasien, tetapi diberikan perawatan jarak jauh oleh staf di rumah atau di beberapa daerah yang telah ditangguhkan seluruhnya.

Hasil studi ini juga melaporkan adanya penurunan jumlah pasien yang dirujuk ke layanan psikososial dan menyatakan keprihatinan tentang dampak penundaan dalam mengakses perawatan terhadap pasien.

Penggunaan panggilan telepon atau video untuk melengkapi penilaian dengan kelompok pasien juga ditemukan lebih sulit, terutama jika tidak ada hubungan yang dekat antara staf dan pasien sehingga jauh lebih sukar membentuk aliansi terapeutik.

Kate Absolom, dari University of Leeds mengatakan bahwa hasil survei ini jelas menunjukkan pergolakan besar yang disebabkan oleh Covid-19. Selain itu, ada kekhawatiran signifikan tentang pendanaan dan bagaimana layanan akan dipertahankan di masa mendatang.

“Sangat penting bagi kami untuk memantau bagaimana situasi berkembang dan bekerja sama dengan organisasi kanker lain guna mengurangi tantangan dan terus mengembangkan aktivitas psiko-onkologi ini,” katanya.

Penelitian tersebut mengidentifikasi bahwa kurangnya pemantauan tatap muka dan isolasi sosial telah menyebabkan meningkatnya perasaan cemas dan tertekan di antara beberapa komunitas kanker, meningkatkan kebutuhan akan dukungan psikologis.

Karena permintaan yang meningkat ini dan penghentian sementara layanan yang memberikan dukungan dalam bentuk nasihat dan perawatan psikososial, kebutuhan pasien mungkin tidak dapat dipenuhi.

Manfaat memberikan perawatan jarak jauh kepada pasien disorot oleh beberapa responden. Banyak yang mencatat bahwa mereka sekarang dapat membantu pasien yang sebelumnya tidak dapat melakukan perjalanan karena jarak dan penyakit dan.

Dr Jo Armes, Lead for Digital Health di University of Surrey dan salah satu penulis studi tersebut, mengatakan menerima diagnosis kanker atau hidup dengan kanker dapat merusak fisik dan mental pasien dan keluarga mereka.

Perasaan depresi dan kecemasan biasa terjadi yang berdampak negatif pada kesejahteraan mereka secara keseluruhan, "Memindahkan dukungan psikososial melalui jarak jauh, dan dalam beberapa kasus menangguhkan semuanya, terbukti sulit bagi staf dan mengakibatkan kebutuhan pasien tidak terpenuhi,” tandasnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Bagikan

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terkini

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Terpopuler

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro