Bisnis.com, JAKARTA - Sekretaris Daerah Saefullah hari ini diinformasikan meninggal dunia hari ini, usai menjalani perawatan karena terinfeksi virus corona.
Kepala Dinas Kesehatan DKI Jakarta Widyastuti mengonfirmasi penyebab meninggalnya Sekretaris Daerah DKI Jakarta Saefullah yaitu akibat shock sepsis irreversible dengan ARDS.
Lantas apa sebenarnya shock sepsis irreversible atau syok septik ini? Berikut penjelasannya seperti dikutip dari alodokter.
Syok septik merupakan salah satu kondisi kegawatdaruratan yang disebabkan oleh kondisi sepsis, yaitu peradangan di seluruh tubuh akibat infeksi. Syok sepsis ditandai dengan kegagalan fungsi sirkulasi akibat infeksi yang berlanjut.
Syok septik memerlukan pertolongan medis yang cepat dan tepat. Oleh karena itu, Anda sebaiknya mengetahui gejala-gejala awal syok septik dan pilihan pertolongan medis untuk kondisi ini.
Syok Septik adalah suatu kondisi gangguan fungsi sirkulasi untuk menghantarkan nutrisi dan oksigen ke jaringan yang ada di tubuh. Salah satu jenisnya adalah syok septik. Pada syok septik gangguan sirkulasi ini disebabkan oleh adanya peradangan pada seluruh tubuh sebagai komplikasi dari sepsis.
Beberapa gejala syok septik yang perlu Anda ketahui antara lain:
1. Hipotensi (tekanan darah rendah) yang tidak berhasil dikoreksi dengan pemberian cairan
2. Peningkatan frekuensi pernapasan (takipnea)
3. Gelisah dan penurunan kesadaran
4. Demam tinggi (suhu tubuh >38OC)
5. Peningkatan denyut nadi (takikardia)
6. Menggigil
7. Sakit kepala
8. Sianosis
9. Nyeri otot parah
10.Menurunnya frekuensi dan jumlah buang air kecil
Beberapa jenis infeksi yang menyebabkan sepsis dan berisiko menimbulkan syok septik adalah infeksi pada saluran napas dan paru-paru, infeksi saluran pencernaan, infeksi saluran kemih, dan infeksi saluran reproduksi.
Jika tidak ditangani dengan cepat dan tepat, syok septik dapat berakibat fatal. Penderita yang memiliki gejala dan tanda syok septik perlu mendapatkan pengawasan yang ketat dari tim medis.
Untuk mengatasi syok septik, penanganan yang akan diberikan oleh dokter mencakup:
1. Pemberian oksigen dan alat bantu pernapasan
Ketika mengalami syok septik, dokter akan memberikan tambahan oksigen menggunakan alat bantu pernapasan, seperti nasal kanul atau intubasi edotrakeal, agar jaringan tubuh tidak mengalami kekurangan oksigen.
2. Pemberian cairan
Untuk mengembalikan volume cairan tubuh yang terganggu saat terjadi syok septik, pasien akan diberikan cairan infus. Pemilihan jenis cairan dan jumlah cairannya akan disesuaikan dengan kondisi pasien serta pertimbangan dokter.
3. Memberikan obat peningkat tekanan darah
Pada syok septik, keadaan hipotensi biasanya tidak membaik hanya dengan pemberian cairan infus, sehingga dokter juga akan memberikan obat-obatan untuk meningkatkan tekanan darah, seperti vasopressin.
4. Memberikan antibiotik
Pada syok septik, pemberian antibiotik diperlukan untuk mengatasi infeksi bakteri yang menjadi penyebabnya. Jenis antibiotik yang diberikan akan disesuaikan dengan jenis bakteri yang menginfeksi tubuh.
Selain itu, dokter dapat memberikan perawatan lain sesuai dengan keadaan pasien, seperti cuci darah (terapi dialisis) jika terjadi kagagalan fungsi ginjal, pembedahan jika memang ada lokasi infeksi yang perlu dioperasi, serta pemberian obat-obatan untuk mengendalikan gula darah dan untuk meringankan gejala.
Syok septik adalah kondisi yang membahayakan nyawa. Anda perlu mengetahui gejala syok septik agar tidak terlambat mendapatkan penanganan dari dokter
.