Bisnis.com, JAKARTA – Stres sering kali menjadi salah satu permasalahan yang kerap dihadapi oleh masyarakat urban. Beban pekerjaan yang terus menumpuk dan deadline yang terasa begitu cepat, membuat timbulnya rasa stres dan cemas.
Pekerjaan yang menumpuk dan deadline yang semakin cepat, sering kali membuat seseorang merasa stress. Salah satu cara yang bisa dilakukan untuk mengatasi rasa stress dan kecemasan adalah dengan memperlambat kehidupan.
Andri, dokter spesialis kesehatan jiwa RS Omni Alam Sutera mengatakan saat merasa stres, seseorang seperti diburu-buru. Perasan tersebut kemudian akan menginduksi darah di otak yang berfungsi mengatur memori dan rasa cemas.
Kedua fungsi tersebut kemudian akan memberi tahu bahwa ada sesuatu yang salah da belum pas atau belum benar sehingga perlu untuk diperbaiki agar tubuh mencapai keseimbangan atau titik equilibrium nya kembali.
Andri menyarankan saat merasa stres, seseorang bisa mengupayakan berada pada posisi seolah-olah bisa mengatasi kondisi tersebut meskipun mungkin saat itu belum bisa. Cara tersebut cukup penting untuk menghindari timbunan stress.
“Apakah saat kita mengatakan pada diri sendiri I’m okay, I’m good, I’m healthy ketika stress itu akan bermanfaat? Tentu saja karena dia akan mensugesti persepsi kita bahwa kita baik-baik saja dan bisa melewati kondisi ini dengan baik,” ujarnya seperti dikutip dari channel youtube Andri Psikosomatik, Sabtu (19/9/2020).
Selain itu, cara yang dapat dilakukan adalah dengan belajar memperlambat aktivitas yang dijalani setiap harinya. Cara tersebut menurutnya sangat dipengaruhi oleh kemampuan seseorang dalam menata kehidupannya lebih sederhana.
“Makin sederhana kita mengatur kehidupan, maka akan baik untuk diri kita sendiri,” ujarnya.
Andri mencontohkan bagaimana dia mengatur pola kehidupan kesehariannya, dari bangun tidur hingga tertidur kembali di malam hari. Cara tersebut membuatnya merasa lebih nyaman dalam menjalankan berbagai kegiatan setiap harinya.
“Ketika semua sudah teratur, itu akan membuat saya lebih nyaman dan tidak terburu-buru, semua saya lakukan dengan lambat dan pelan-pelan,” tuturnya.
Mengatur waktu untuk diri sendiri, apalagi bagi yang bekerja, menurutnya sangat penting sehingga dapat menangani dan menyelesaikan satu per satu pekerjaannya tanpa harus diburu-buru yang bisa menyebabkan stres.
“Jangan terlalu banyak menikmati hal-hal yang akhirnya ketika melakukan tugas utama, malah terburu-buru dan tidak bisa menangani kondisi tersebut padahal awalnya punya banyak waktu,” ujarnya.