Ilustrasi-nyamuk demam berdarah/Foxnews
Health

DBD Perparah Pasien Covid-19, Ini Kasus Direktur Pengembangan PT KBN

Mutiara Nabila
Senin, 21 September 2020 - 08:13
Bagikan

Bisnis.com, JAKARTA – Tak hanya hipertensi, penyakit jantung, atau penyakit degeneratif lainnya yang bisa menjadi komorbid berbahaya bagi pasien terinfeksi Covid-19. Penyakit Demam Berdarah Dengue atau DBD juga mengancam para pengidap Virus Corona.

Mengutip Kementerian Kesehatan DBD disebabkan oleh virus Dengue dari genus Flavivirus, famili Flaviviridae. DBD ditularkan ke manusia melalui gigitan nyamuk Aedes yang terinfeksi virus Dengue.

Direktur Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Tular Vektor dan Zoonotik, Kementerian Kesehatan (Kemenkes) Didik Budijanto mengatakan, sepanjang 2020 berjalan tercatat kasus Demam Berdarah Dengue (DBD) mencapai 84.734 kasus dan kasus tertinggi tersebar di Pulau Jawa.

“Sebaran sampai dengan pekan ke 37 tahun 2020 luar biasa, seluruh Jawa semua warnanya merah delima. Artinya, persebaran kasus DBD tinggi. Sementara di Papua menunjukkan hijau semua ini kasus DBD rendah namun ada kasus malaria di sana,” ungkap Didik, dalam keterangan resmi Kemenkes beberapa waktu lalu.

DBD nyatanya juga menjadi penyebab memburuknya kondisi penderita Covid-19, seperti terjadi pada kasus Direktur Pengembangan KBN R. Ahmad Junaedi. Almarhum tutup usia karena terinfeksi virus Covid-19 dibarengi DBD.

Direktur Pengembangan PT Kawasan Berikat Nusantara (Persero) Rahayu Ahmad Junaedi mengembuskan nafas terakhir di Rumah Sakit Pertamina Jaya (RSPJ), Jakarta, pada Jumat, 18 September 2020 pukul 06.40 WIB.

R. Ahmad Junaedi, menurut Direktur Utama PT KBN (Persero) H.M. Sattar Taba, sebelumnya sempat mengeluh demam, kemudian dilakukan pengambilan sampel swab PCR pada 1 September 2020. Kemudian pada 3 September 2020, keluar hasilnya positif terkonfirmasi Covid-19.

Almarhum sempat menjalani isolasi dari tanggal 4 sampai 6 September 2020, masih dengan keluhan yang sama yakni demam naik turun. Kemudian diperiksa laboratorium kembali untuk melihat adanya kemungkinan penyakit lain yang menyertai.

Pada 7 September 2020, hasil laboratorium menyatakan penyakit yang menyertai R. Ahmad Junaedi selain Covid-19 adalah Demam Dengue (Demam Berdarah).

"Pada 10 September 2020, beliau mengeluh nafas agak sesak hingga perlu di bawa ke rumah sakit dan dilakukan perawatan intensif menggunakan alat Endotracheal tube dan ventilator untuk memperbaiki saturasi/kadar Oksigen dalam darah dan membantu pernapasan" ujar Sattar Taba dalam keterangan tertulisnya.

Almarhum juga sempat diberikan terapi plasma namun tak juga memberikan hasil.

Pada 18 September 2020 pukul 06.40 WIB, R. Ahmad Junaedi dinyatakan meninggal dunia dan dimakamkan sesuai dengan protokol Covid-19.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Mutiara Nabila
Editor : Saeno
Bagikan

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terkini

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Terpopuler

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro