Bisnis.com, JAKARTA – Pandemi virus corona (Covid-19) membuat kebiasaan orang-orang di seluruh dunia berubah, termasuk dalam hal berbelanja. Berbelanja secara daring melalui platform dagang el berbasis aplikasi bisa menghilangkan jenuh dan stres.
Berdasarkan riset yang dilakukan oleh perusahaan teknologi asal Perancis, Criteo pandemi yang merebak sejak awal Maret 2020 itu berhasil meningkatkan unduhan aplikasi dagang el di Indonesia. Data Criteo menunjukkan bahwa 55 persen konsumen di Asia-Pasifik mengunduh setidaknya satu aplikasi dagang el di tengah pandemi Covid-19
Tren serupa juga terjadi di Indonesia, dengan 49 persen konsumen Indonesia melakukan hal yang sama. Selain itu, hampir 3 dari 10 responden mengatakan bahwa mereka telah mengunduh aplikasi belanja ritel baru dalam beberapa minggu terakhir.
Direktur Komersial untuk Konsumen Skala Besar Asia Tenggara Criteo Pauline Lemaire mengatakan survei yang pihaknya lakukan menunjukkan bahwa pengguna ponsel pintar di Indonesia saat ini lebih bergantung pada aplikasi dagang el, dibandingkan dengan sebelumnya. Mulai dari membeli bahan memasak, makanan jadi, hingga hiburan rumah dan olahraga semuanya mereka lakukan melalui aplikasi tersebut.
Menurutnya, Covid-19 telah meningkatkan pentingnya aplikasi bagi pengguna karena kenyamanan dan kemudahan yang diberikannya selama ini. Selain itu, dia juga mengungkapkan pengguna aplikasi di Indonesia tidak hanya menghabiskan waktu lebih banyak di aplikasi favorit mereka, tetapi mereka juga menemukan aplikasi baru.
“Kami melihat bahwa ini dapat terus menjadi tren bahkan pada tahap pemulihan setelah lockdown sekalipun, karena konsumen telah merasakan dan menikmati manfaatnya. Brand dan penjual harus membangun kehadiran mereka di lingkup ini agar tetap kompetitif dalam jangka panjang,” kata Lemaire melalui keterangan resmi yang diterima oleh Bisnis pada Kamis (1/10/2020).
Dengan adanya himbauan untuk tetap di rumah dan banyaknya bisnis yang belum beroperasi secara normal, studi Criteo melihat bahwa pengguna aplikasi Indonesia menghabiskan lebih banyak waktu pada aplikasi favorit mereka, sembari menemukan aplikasi favorit baru. Berikut adalah perinciannya;
- Sekitar 56 persen konsumen mengunduh aplikasi jejaring sosial selama periode pemutus penyebaran Covid-19 di Indonesia
- Aplikasi jejaring sosial adalah aplikasi yang paling banyak diunduh sebelum Covid-19, diikuti oleh siniar, musik dan audio, dan gim. Selama Covid-19, penggunaan aplikasi untuk jejaring sosial (70 persen), siniar, musik dan audio (51 persen) dan gim (41 persen) mengalami peningkatan tertinggi.
- Pengguna ponsel pintar di Indonesia menyukai aplikasi hiburan. Hampir separuhnya telah mengunduh aplikasi game pada kuartal terakhir.
Criteo menyatakan iklan di jejaring sosial dikutip sebagai alasan utama mengapa pengguna mengunduh aplikasi selama pandemic Covid-19 di Indonesia, dengan 55 persen konsumen di Indonesia mengatakan bahwa mereka mengunduh aplikasi setelah melihat iklan di jejaring sosial.
Riset Criteo juga menemukan bahwa iklan adalah cara yang sangat penting untuk mempromosikan aplikasi di Indonesia. Secara spesifik, 7 dari 10 pengunduh di Indonesia mengatakan bahwa mereka mengunduh aplikasi setelah melihat iklan di jejaring sosial, TV, atau aplikasi lain.
Informasi dari mulut ke mulut juga menjadi pengaruh penting dalam mendorong terjadinya unduhan dengan 44 persen responden menyatakan bahwa mereka menggunakan aplikasi berdasarkan rekomendasi dari teman, keluarga, atau rekan kerja. Temuan ini serupa dengan rata-rata Asia Pasifik sebesar 45 persen