Bsnis.com, JAKARTA - Vaksin Covid-19 pertama asal India yang disebut Covaxin bergabung dengan 170 vaksin lainnya menunggu hasil uji coba klinis.
Dikutip dari Times of India, Senin (12/10/2020). Covaxin ini dikembangkan oleh Bharat Biotech berkolaborasi dengan Dewan Penelitian Medis India (ICMR) saat ini berada pada tahap kedua uji klinis di India. Saat ini peneliti sudah mendapatkan izin dari regulator obat untuk memulai tahap ketiga.
Seperti yang dilaporkan Pengawas Umum Obat India (DGCI) telah meminta Bharat Biotech untuk menyerahkan keamanan lengkap dan data imunogenisitas dari percobaan kedua dan beberapa perubahan sebelum melanjutkan ke proses selanjutnya.
Vaksin ini sudah dites di 12 rumah sakit di India, dimana relawan yang berumur 18 hingga 55 tahun ikut berpartisipasi. Relawan yang ikut berpartisipasi tidak memiliki penyakit penyerta. Beberapa tempat percobaan yaitu Hyderabad, Delhi, Goa, Rohtak, Patna, Kancheepuram, dan lainnya.
Perusahaan obat ini menyatakan Covaxin menggunakan bantuan Virovax Alhydroxiquim-II untuk meningkatkan respon sistem kekebalan tubuh dan menyediakan imunitas yang lebih lama.
"Ada kebutuhan mendesak untuk pengembangan dan pengadaan bantuan yang menjelaskan aksi yang memicu respon antibodi yang lebih besar terhadap antigen vaksin sehingga menghasilkan perlindungan jangka panjang terhadap patogen," tutur Krishna Ella, Ketua dan Direktur Pelaksana Bharat Biotech.
Dalam pernyataan resminya Bharat Biotech menyampaikan ketika vaksin disuntikkan ke tubuh manusia, tidak akan menginfeksi maupun bereplika karena membunuh virus. Vaksin hanya akan memberikan sistem imun pada virus yang telah mati dan membentuk antibodi terhadap virus.
Pada percobaan tahap ketiga ini, Bharat Biotech mengikutsertakan 28.500 relawan berusia diatas 18 tahun yang tersebar di sepuluh negara bagian India.