Bisnis.com, JAKARTA — Para kucing di Pulau Furtada, Brazil, berubah menjadi kanibal pada masa pandemi Covid-19. Kebijakan karantina membuat kucing yang ada di pulau tersebut tidak mendapatkan makanan dari manusia.
Dilansir dari South China Morning Post pada Jumat (16/10/2020), para nelayan melihat sekelompok kucing memakan kucing lainnya di pulau tersebut.
Selama bertahun-tahun, para nelayan melemparkan isi perut ikan dan tangkapan yang tidak dibutuhkan ke pulau itu, sementara orang lainnya meninggalkan semangkuk air dan makanan kucing yang dibeli di toko.
Tindakan itu telah membantu ratusan “penduduk” pulau itu tetap makan, terutama kucing yang baru saja terdampar yang tidak memiliki keterampilan seperti saudara mereka yang lahir di alam liar, yang memanjat pohon untuk menyerang sarang burung.
Ketika pandemi memaksa orang untuk melakukan karantina, maka sektor pariwisata dan restoran yang menyajikan makanan laut juga tutup. Lalu lintas kapal di sekitar pulau mengalami penurunan tajam, dan makanan serta air juga mengendap di sana.
Penduduk setempat tidak menyadari kengerian yang terjadi di pulau tersebut sampai para nelayan melaporkannya kembali pada April.
“Jumlah perahu turun, jumlah wisatawan [juga turun], dan kami melihat kondisi hewan-hewan di pulau tersebut,” kata Jorge de Morais yang bersama dengan kelompok masyarakat menyelamatkan hewan dari penganiayaan hewan lainnya.
Saat ini, Jorge dan relawan lainnya meminta donasi dari pelaku usaha lokal. Pada April, mereka mulai memasang tempat makanan dan air yang belum sempurna, terbuat dari pipa PVC, dan sekarang kembali setiap minggu untuk mengisinya.
Pada Selasa, saat kucing berkeliaran, dirinya dan 3 orang lainnya mengisi penuh tempat makanan tersebut.
“Kucing yang baru saja dibuang, mereka lebih mudah bergaul [dengan manusia]. Anda lihat kami bisa mendekat, belai mereka,” kata Joice Puchalski, koordinator kelompok relawan. Sementara kucing liar bersembunyi ketika melihat manusia, dan akan keluar pada malam hari.
Di pulau yang berjarak 20 menit dengan menggunakan perahu dari kota Mangaratiba tersebut diperkirakan terdapat sekitar 250 kucing.
Pulau ini menjadi tempat bagi banyak orang untuk membuang kucing, dan dibiarkan sendiri. Mereka melakukannya seiring pertumbuhan jumlah kucing yang ada di sekitar mereka, dan menganggap pulau ini sebagai solusi atas pertumbuhan kucing yang tidak diinginkan dan tersesat.
Pihak berwenang, kini, sedang mencari cara untuk menghentikan orang-orang meninggalkan hewan di pulau ini.