Bisnis.com, JAKARTA - Uji coba tahap akhir dari kandidat vaksin buatan Sinovac dari China telah dihentikan di Brasil. Alasannya karena ada kejadian buruk yang serius, meski tidak dijelaskan lebih rinci.
Sementara itu, di Indonesia uji klinis akan tetap dilanjutkan dan proses penyuntikan juga sudah selesai.
Prof. Dr. Kusnandi Rusmil, Ketua Tim Riset Uji Klinik Vaksin COVID-19 Unpad mengatakan bahwa penyuntikan sudah dilakukan, didampingi langsung oleh Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) untuk memastikan keamanan, kualitas, dan manfaat vaksin COVID-19 yang nantinya akan digunakan oleh masyarakat.
Dia mengatakan pendampingan dimulai sejak protokol uji klinik dimulai hingga saat ini memasuki Fase III. Upaya tersebut diharapkan dapat mempercepat penerbitan regulasi yang dibutuhkan.
“Kita penyuntikan sudah selesai, aman, tidak terjadi hal-hal yang negatif. Semua subjek 1.620 sudah disuntik, sekarang tinggal follow up diambil darah 1 bulan setelah suntikan, 2 atau 3 bulan dan 6 bulan,” ujarnya kepada Bisnis, Selasa (10/11/2020).
Hasil uji klinik Fase III yang diselenggarakan di Unpad ini nantinya akan digabungkan dengan data dari hasil uji klinik Fase III di Negara lain. Gabungan data hasil uji klinik Fase III dari berbagai tempat di belahan dunia (multi center) inilah yang nantinya akan menjadi acuan regulator untuk melanjutkan ke fase berikutnya.
Selain itu, prosedur penyiapan uji klinik Fase III vaksin COVID-19 ini sudah terencana dengan baik dan sesuai jadwal, mulai dari persiapan protokol hingga penyuntikan relawan. Prof. Dr. Kusnandi Rusmil memperkirakan, laporan hasil uji klinik Fase III ini akan dilaporkan pada regulator pada Januari dan selesai Maret 2021.
“Hal terpenting yang perlu dilakukan masyarakat sebelum vaksin Covid-19 ini nantinya beredar di masyarakat adalah tetap disiplin menerapkan protokol 3M yakni, menjaga jarak, memakai masker, dan mencuci tangan dengan sabun, serta menghindari kerumunan. Cara ini merupakan langkah pencegahan terpenting agar tidak tertular Covid-19.” tutupnya.