Vaksin Covid-19 buatan Pfizer./Antara-Reuters
Health

Apakah Vaksin Virus Corona Aman?

Syaiful Millah
Senin, 23 November 2020 - 13:22
Bagikan

Bisnis.com, JAKARTA – Puluhan juta orang telah terinfeksi oleh virus corona baru yang mematikan dan lebih dari 1 juta orang telah meninggal karenanya. Para peneliti terus berupaya mengembangkan vaksin dan pengobatan yang diharapkan bisa mengakhiri pandemi.

Saat ini, ada lusinan vaksin yang sedang dikembangkan di seluruh dunia. Di Inggris ada vaksin dari Oxford dan AstraZeneca, di Amerika Serikat ada vaksin Moderna dan Pfizer-BioNTech, China memiliki sejumlah vaksin termasuk Sinovac dan Sinopharm, dan lain sebagainya.

Sejumlah vaksin telah merilis laporan awal dari uji coba fase akhir yang menunjukkan efektivitas vaksin dalam menghentikan dan mencegah virus dan penyakit parah. Akan tetapi, pertanyaan tentang keamanan vaksin terus mencuat.

Apakah Vaksin Virus Corona Aman?

Regulator akan menjaga keamanan vaksin virus corona baru dengan sangat serius dan mengamati datanya dengan cermat. Sir Mark Walport, mantan kepala penasihat ilmiah pemerintah mengatakan dia sangat percaya badan pengatur produk obat akan mengawasi dengan ketat.

“Mereka [badan pengatur produk obat dan kesehatan] sangat jelas dalam pekerjaannya, tidak bergantung pada pemerintah. Mere akan melihat data dengan cara yang ketat,” katanya seperti dikutip Express UK, Senin (23/11).

Sir Mark menambahkan keamanan vaksin sangat penting, oleh sebab itu lembaga berwenang akan menanggapinya dengan sangat serius. Dia melanjutkan tidak ada alasan untuk mengharapkan vaksin akan memiliki efek samping jangka panjang.

Mantan penasihat ilmiah pemerintah Inggris itu bukan satu-satunya yang optimis dengan sain. Calum Semple dari Kelompok Penasihat Ilmiah Pemerintah untuk Keadaan Darurat mengatakan bahwa dia memiliki keyakinan penuh dalam penelitian yang dilakukan pada vaksin tersebut.

“Tentu saja vaksin akan aman dan saya memiliki keyakinan pada sains dan orang-orang yang melakukannya. Kami harus menerima bahwa akan ada risiko, tidak ada yang kami lakukan di dunia ini yang bebas dari risiko,” ujarnya.

Sementara itu, ahli penyakit menular kenamaan Amerika Serikat Anthony Fauci dalam briefing di Gedung Putih, berupaya menghilangkan kekhawatiran tentang kecepatan pembuatan vaksin yang tak pernah terjadi sebelumnya.

Dia mengatakan proses kecepatan itu sama sekali tidak membahayakan keselamatan dan integritas ilmiah. Ini adalah cerminan dari kemajuan ilmiah dalam jenis vaksin, yang memungkinkan peneliti melakukan berbagai hal dalam beberapa bulan saja.

Heidi Larson, direktur proyek vaksin menambahan proses tersebut dapat dipersingkat oleh efisiensi yang belum pernah terjadi sebelumnya. Menurutnya, prose pengaturan keselamatan masih ada dengan kerangka waktu yang singkat.

Bagaimana Memastikan Vaksin Covid-19 Aman?

Semua vaksin virus corona akan melalui proses pengujian yang ketat untuk memastikannya berfungsi dengan baik dan aman bagi manusia. Untuk dapat diluncurkan ke publik luas, vaksin harus melalui berbagai uji klinis.

Uji klinis putaran pertama melihat sekelompok kecil sukarelawan yang diberi vaksin untuk membuktikan bahwa vaksin tidak memiliki efek samping yang merugikan. Tahap kedua melihat kelompok yang lebih besar untuk melihat seberapa efektif vaksin tersebut.

Terakhir, vaksin tersebut akan diuji lagi pada sampel yang lebih besar. Hanya jika telah melewati ketiga level inilah, vaksin tersebut akan disetujui oleh badan pengawas dan diberikan kepada masyarakat umum.

Daniel Salmon, direktur Institute for Vaccine Safety di Johns Hopkins Bloomberg School of Public Health, mengatakan uji coba besar seperti itu digunakan karena kemungkinan besar akan mendeteksi masalah keamanan yang serius.

Banyak dari vaksin Covid-19 potensial yang telah menyelesaikan tiga tahap ini. Misalnya, vaksin Pfizer dan BioNTech yang telah menyelesaikan uji coba tahap 3 dan mengumumkan bahwa vaksin itu efektif hingga 95 persen.

Vaksin yang dikembangkan oleh Moderna juga demikian. Perusahaan telah mengumumkan hasil awal dari uji coba tahap ketiga yang menunjukkan vaksin eksperimentalnya itu efektif hingga 94,5 persen. Jadi yang dibutuhkan sekarang adalah analisis dari lembaga pengatur obat dan produk kesehatan.

Penulis : Syaiful Millah
Bagikan

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terkini

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Terpopuler

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro