Bisnis.com, JAKARTA - Amerika Serikat mengambil langkah cepat untuk melakukan vaksinasi Covid-19 pada awal Desember tahun ini. Dr. Moncef Slaoui, kepala penasihat ilmiah untuk "Operation Warp Speed" program vaksin pemerintah AS mengatakan awal vaksinasi bisa menjadi titik balik penting dalam peperangan melawan virus yang telah merenggut lebih dari 255.000 nyawa di AS.
Oleh karena itu, vaksinasi katanya diperkirakan berlangsung pada 11-12 Desember 2020. "Rencana kami adalah dapat mengirimkan vaksin ke lokasi imunisasi dalam waktu 24 jam setelah persetujuan oleh Badan Pengawas Obat dan Makanan AS," ujarnya seperti dilansir dari Channel News Asia, Senin (23/11/2020).
Penasihat vaksin FDA dilaporkan akan bertemu pada 10 Desember untuk membahas persetujuan vaksin yang menurut perusahaan farmasi Pfizer dan Moderna setidaknya 95 persen efektif. Sementara itu di seluruh dunia, hampir 1,4 juta orang telah meninggal tahun ini dan setidaknya terdapat 58 juta kasus Covid-19.
Slaoui memperkirakan bahwa 20 juta orang di seluruh AS dapat divaksinasi pada bulan Desember, dengan 30 juta orang per bulan setelahnya.
Dia mengatakan bahwa pada Mei, dengan potensi 70 persen dari populasi telah divaksinasi. Saat itu AS dapat mencapai kekebalan kelompok atau herd immunity yang berarti virus tidak dapat lagi menyebar secara luas.
Tapi Slaoui menambahkan catatan kehati-hatian. "Saya sangat berharap dan berharap untuk melihat bahwa tingkat persepsi negatif dari vaksin menurun dan penerimaan orang meningkat. Itu akan sangat penting untuk membantu kami," sebutnya.
Sementara itu, para pejabat di AS belum mengumumkan kelompok masyarakat mana yang akan menerima vaksin terlebih dahulu, meskipun petugas kesehatan dipastikan akan mendapat prioritas, diikuti oleh kelompok rentan seperti orang tua.
Slaoui mengatakan bahwa sementara uji coba hanya memastikan keamanan jangka pendek, pengalaman puluhan tahun menunjukkan bahwa hampir semua efek merugikan dari vaksin terjadi dalam 40 hari setelah diberikan, sementara uji coba saat ini secara protektif mencakup 60 hari. Dengan vaksin Pfizer dan Moderna, tambah Slaoui, tidak ada efek samping yang serius dalam periode tersebut.
Untuk saat ini, vaksin belum diuji pada anak kecil, tetapi dokter mengatakan uji coba sedang dilakukan, dengan kemungkinan balita dapat divaksinasi mulai kuartal kedua 2021 dan akan dilanjutkan pada bayi yang baru lahir.
Sedangkan negara-negara di seluruh dunia, serta organisasi internasional, sedang menyusun rencana untuk distribusi global vaksin ini dan kemungkinan lainnya masih dikembangkan. Negara-negara G20, dalam pertemuan virtual yang diselenggarakan oleh Arab Saudi, berencana berjanji untuk tidak berusaha dalam memastikan distribusi yang adil dari vaksin virus corona di seluruh dunia.