Bisnis.com, JAKARTA - Cellltrion kemungkinan besar akan menjadi perusahaan pertama di Korea Selatan yang mengembangkan obat untuk Covid-19, setelah baru-baru ini memulai uji klinis tahap 2 untuk pengobatan antibodi CT-P59.
Melansir The Korea Times pada Sabtu (28/11/2020), Celltrion diketahui sedang menganalisis data tentang efisiensi dan keamanan CT-P59 sebelum mengajukan permohonan persetujuan dari Kementerian Keamanan Makanan dan Obat untuk mengomersialkan obat tersebut jika uji coba Tahap 2 berhasil.
Antibodi yang sedang dikembangkan mirip dengan Regeneron yang diproduksi oleh perusahaan farmasi AS Eli Lilly, yang menerima persetujuan penggunaan darurat dari Badan Pengawas Obat dan Makanan AS.
Perawatan dibuat dengan menggandakan antibodi yang diambil dari pasien yang telah pulih dari penyakit, yang menunjukkan kemampuan untuk menetralkan virus corona. Antibodi "baru" ini juga dapat menstimulasi sistem kekebalan pasien untuk meniru mereka dan dengan demikian lebih efektif memerangi penyakit.
Dalam pengembangan virus Covid-19 dalam tubuh, protein lonjakan pada sel virus perlu terhubung ke "lonjakan" enzim pengubah angiotensin (ACE2) sel yang sehat, sehingga menonaktifkannya dan mengubahnya menjadi replikator virus. Namun, antibodi mencegah proses ini terjadi.
Lima perusahaan di seluruh dunia sedang mengembangkan perawatan antibodi Covid-19, yaitu Eli Lilly, Regeneron, Celltrion, GSK dan Astrazeneca. Namun, pada saat ini, hanya Regeneron Eli Lilly yang telah menerima persetujuan FDA untuk penggunaan darurat.
Adapun, Celltrion berencana untuk melakukan uji klinis Fase 3 CT-P59 di 10 negara. Perusahaan memulai produksi pengobatan di fasilitas Songdo di Incheon, dan telah memproduksi dosis untuk 100.000 pasien. Setelah produksi massal dimulai, akan dapat menghasilkan cukup untuk mengobati 2 juta setiap tahun.
Pengamat industri yakin, ada kemungkinan besar Kementerian Keamanan Obat Korea akan memberikan persetujuan bersyarat untuk obat tersebut bulan depan.
"Karena Celltrion berada pada tahap akhir dan dipersiapkan dengan baik untuk memproduksi pengobatan Covid-19 secara massal, pemerintah diharapkan segera memberikan persetujuan obat tersebut dalam waktu dekat," kata seorang pejabat industri biologi Korea Selatan.