Bisnis.com, JAKARTA - Di hari HIV/AIDS 1 Desember 2020, Kementerian Kesehatan menyebutkan jumlah orang dengan HIV/AIDS (ODHA) diperkirakan mencapai 543.100 orang.
Dari angka tersebut, baru sebanyak 398.784 orang di antaranya ditemukan. Di antara ODHA yang sudah ditemukan, baru 205.945 orang yang mengonsumsi obat antiretroviral (ARV).
Angka tersebut berdasarkan data Kemenkes periode hingga triwulan II Tahun 2020, demikian dikutip dari Antara.
Direktur Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Menular Langsung Kemenkes Siti Nadia Tarmizi mengatakan, masih tingginya prevelansi angka kasuas HIV/AIDS ini menjadikannya tidak boleh luput dari perhatian, termasuk di masa pandemi.
Sesuai dengan Peraturan Menteri Kesehatan No.4 Tahun 2019 tentang Standar Teknis Pemenuhan Mutu Pelayanan Dasar pada Standar Pelayanan Minimal Bidang Kesehatan, ia mengemukakan, peningkatan upaya promotif dan preventif diprioritaskan dalam penanggulangan HIV/AIDS.
Ia juga mengemukakan pentingnya edukasi mengenai kesehatan reproduksi dan pencegahan penyakit infeksi menular seksual (PIMS) dalam upaya penanggulangan HIV/AIDS.
Ketua Tim Penasihat Kolegium Perhimpunan Dokter Spesialis Kulit dan Kelamin Indonesia (Perdoski) Prof. dr. Sjaiful Fahmi Daili menyatakan bahwa pendidikan kesehatan reproduksi sejak dini merupakan bagian penting dalam upaya mencegah penularan virus perusak kekebalan tubuh yang menyebabkan AIDS.
"Edukasi seksual harus meliputi aspek moral, sosial, kesehatan dan agama, di mana dokter akan berperan memberikan pengobatan dan pemerintah mendesain program dan regulasi," katanya.
Ia menambahkan, pendidikan kesehatan reproduksi mesti dimulai dari unit terkecil dalam masyarakat, yaitu keluarga.