Bisnis.com, JAKARTA -- Taiwan tidak akan membeli vaksin virus corona dari China karena masalah keamanan dan peraturan, menurut otoritas kesehatan Taiwan.
Dikutip dari Taiwannews.com, Senin (7/12/2020), Chen Shih-Chung, kepala Pusat Komando Epidemi Pusat (CECC), membantah tuduhan bahwa Taiwan menempatkan ideologi di atas kesehatan masyarakat dengan tidak mencari vaksin China.
Mengutip pembatasan perdagangan lintas selat, Chen mencatat Taiwan belum membeli vaksin dan turunan plasma dari China. Alasannya termasuk kualitas vaksin China yang dipertanyakan dan proses produksinya, yang keduanya menjadi sumber masalah keamanan.
Chou Jih-haw, gugus tugas virus corona, menambahkan bahwa China memiliki sejarah inokulasi yang terkenal yang berasal dari manajemen dan administrasi vaksin yang salah. Skandal terkait telah muncul di China selama bertahun-tahun, termasuk penggunaan vaksin polio yang kadaluarsa pada 2019, yang menyebabkan efek samping, dan mengenai vaksin hepatitis B pada 2013, yang dikaitkan dengan serangkaian kematian.
Bulan lalu CECC mengumumkan urutan prioritas bagi orang yang akan diinokulasi dan mengatakan imunisasi dapat dimulai paling cepat pada kuartal kedua 2021. Taiwan telah mengamankan sekitar 15 juta dosis vaksin, kata CECC pekan lalu.
Pejabat China menyebut pekan lalu bahwa negara itu akan memproduksi 600 juta dosis pada akhir tahun ini. Inisiatif ini didukung oleh empat pengembang di industri farmasi, termasuk Sinopharm, Sinovac, CanSino, dan Anhui Zhifei Longcom Biologic Pharmacy Co..