Menuju Gunung Everest dari Nepal/iciclesadventuretreks.com
Travel

Akhirnya, China dan Nepal Kompak Soal Ketinggian Everest

Mia Chitra Dinisari
Selasa, 8 Desember 2020 - 14:03
Bagikan

Bisnis.com, JAKARTA -  China dan Nepal akhirnya kompak memutuskan seberapa tinggi Gunung Everest itu dan akan mengumumkan temuan mereka pada hari Selasa.

Kedua belah pihak telah membandingkan catatan setelah melakukan survei mereka sendiri beberapa bulan lalu dalam upaya untuk menghentikan kontroversi berkepanjangan mengenai ketinggian persis gunung tertinggi di dunia, yang melintasi perbatasan mereka.

Perjanjian tersebut harus mengakhiri kontroversi berkepanjangan mengenai dimensi persis gunung tersebut, yang dikenal sebagai Sagarmatha di Nepal dan Qomolangma di Tibet. Sebelumnya mereka tidak dapat menyetujui apakah pengukuran harus mencakup lapisan salju atau dibatasi pada dasar batuan.

“Kami [Nepal] dan China akan mengumumkan ketinggian bersama-sama pada hari Selasa,” Padma Aryal, menteri reformasi dan manajemen tanah Nepal, mengatakan seperti dilansir CNA.

Inisiatif tersebut disetujui selama kunjungan Presiden China Xi Jinping ke Nepal tahun lalu sebagai "simbol abadi persahabatan antara Nepal dan China".

Perkiraan ketinggian Everest sebelumnya berbeda dalam hitungan meter. Pada tahun 2005 sebuah survei China yang mengukur ketinggiannya dari dasar batu dan puncak hujan salju menghasilkan angka 8.844,43 meter (29.017,2 kaki), yang dikatakan sebagai angka paling tepat hingga saat ini.

?Namun, Nepal, yang menganggap gunung sebagai simbol nasional, bersikeras bahwa tutup saljunya harus dimasukkan - memberikan angka 8.848 meter (atau 29.028 kaki), sejalan dengan temuan survei India tahun 1954.

Perselisihan itu muncul kembali pada tahun 2015 ketika ahli geologi menyatakan bahwa lapisan salju mungkin telah menyusut beberapa sentimeter setelah gempa bumi berkekuatan 8,1 melanda Nepal.

Tahun lalu, Nepal mengirim tim ke puncak, pertama kali dalam sejarah negara itu, untuk menentukan ketinggian pastinya. Pada bulan Mei China mengirimkan tim survei beranggotakan delapan orang, untuk melaksanakan survei sendiri. Sejak itu, kedua belah pihak telah menganalisis temuan mereka.

Bagikan

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terkini

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Terpopuler

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro