Bisnis.com, JAKARTA - Punya rumah bergaya modern Jepang dengan suasana tropis di antara danau dan pepohonan rindang menghadirkan kenyamanan dan udara sehat, menjadi impian semua orang.
Dikutip dari Nippon.com, Minka, atau rumah tradisional Jepang, memiliki ciri khas lantai tikar tatami, pintu geser, dan beranda kayu engawa. Aspek lain yang bertahan bahkan di rumah bergaya Barat di Jepang adalah genkan, aula masuk tempat orang melepas alas kaki.
Lantai untuk rumah yang tepat dinaikkan sedikit dari tanah untuk mencegah masuknya kelembapan dan untuk menjaga ruang tamu dari banjir jika terjadi hujan lebat. Tingkat yang lebih rendah dikenal sebagai tataki, dan secara tradisional terbuat dari tanah padat, meskipun beton sudah umum saat ini. Setelah dilepas, sepatu dimasukkan ke dalam getabako sebuah lemari yang namanya berasal dari geta, atau bakiak kayu, yang biasa dipakai orang Jepang.
Kamar dibagi dengan sekat yang terbuat dari washi, kertas Jepang. Untuk masuk, cukup geser pintu di sepanjang rel kayunya. Perbedaan umum dibuat antara fusuma dan shoji. Fusuma menggunakan kertas yang lebih tebal atau terkadang kain dan tidak tembus cahaya, berfungsi sebagai penghalang yang lebih jelas. Tidak seperti dinding, fusuma dapat dengan mudah dilepas untuk mengatur ulang ruang di dalam rumah.
Shoji lebih ringan dari fusuma, dengan kertas ditempelkan pada kisi kayu. Mereka mencegah orang untuk melihat melalui, tetapi mencerahkan ruangan dengan membiarkan cahaya lewat. Karena kertas berpori, shoji juga membantu aliran udara dan mengurangi kelembapan. Di rumah-rumah bergaya Jepang modern mereka sering ditempatkan di pintu di antara panel kaca. Dengan satu variasi, yang dikenal sebagai "melihat salju" atau yukimi shoji, bagian bawah dapat digeser ke atas dan melihat keluar melalui kaca.
Lantai tatami yang dilapisi kain tenun mungkin merupakan elemen terpenting dalam rumah tradisional. Bau samar tatami merupakan ciri khas kamar Jepang, dan tikar yang kenyal namun kokoh nyaman untuk diduduki atau berbaring. Agen real estat masih menggunakan jo, atau mat, yang distandarkan pada 1,62 meter persegi, sebagai satuan untuk mengukur luas kamar di properti, apakah bergaya Jepang atau Barat. (* 1) Satu keset dapat menyerap hingga 500 mililiter kelembapan , melepaskannya saat udara kering. Tatami juga menyerap nitrogen dioksida, membantu membersihkan udara.
Itu adalah konsep rumah Jepang tradisional, layaknya yang ada di serial Oshin. Tapi, kini rumah Jepang memiliki sentuhan lebih modern, seperti yang diterjemahkan dalam Go Home Residence, di Cisauk, Serpong, Tangerang.
Joy D Lango, Direktur Marketing, Sinar Gading Group mengatakan rumah itu dirancang dengan gaya arsitek yang modern dengan memperhatikan segi kenyamanan dan kesehatan, yang berfokus pada 3 aspek.
Yaitu: Pertama, dari segi bangunan semua tipe rumah di Go Home dirancang untuk bisa bertahan di iklim tropis dengan sentuhan kebudayaan Jepang dan disesuaikan dengan kemajuan jaman saat ini.
Pemilihan nama Go Home sendiri memiliki filosofi yang esensinya adalah bahwa setiap orang seberapa sibuk pekerjaan atau aktivitasnya, terutama di perkotaan. "Pada akhirnya semua akan kembali ke rumahnya masing-masing untuk menemukan ketenangan dan kedamaian yang sejati," ujar Joy dalam keterangan tertulisnya.
Rumah seharga mulai Rp600 jutaan juga memberikan Smart Home Service berupa Smart Door Lock, Smart Remote dan Smart Switch. Smart Door Lock adalah kunci pintu cerdas yang bisa diakses melalui lima metode yaitu anak kunci, card, finger print, pin, dan aplikasi smartphone. Tinggal tekan buka di smartphone maka pintu akan terbuka.
Kemudian Smart Remote berfungsi untuk membuka AC, TV, soundsystem yang berbasis remote control dengan infrared juga bisa diakses dengan lima metode. Lalu Smart Switch, saklar pintar yang bisa untuk menyalakan lampu dengan smartphone dengan jarak jauh.
