Bisnis.com, JAKARTA - Presiden Jokowi telah menegaskan bahwa vaksin Covid-19 akan diberikan gratis ke semua masyarakat dan juga siap menjadi orang pertama yang akan divaksin.
Hal ini tentu merupakan suatu kabar gembira ditengah banyaknya pertanyaan masyarakat tentang keamanan dan aksesibilitas dari Vaksin Covid-19. Direktur Eksekutif LK2PK (Lembaga Kajian dan Konsultasi Pembangunan Kesehatan), dr. Ardiansyah Bahar mengapresiasi keputusan tersebut.
“Suatu hal yang patut kita syukuri bahwa Presiden Jokowi telah menegaskan bahwa vaksin akan diberikan secara gratis. Ini menjawab kegelisahan masyarakat tentang aksesibilitas dalam mendapatkan vaksin Covid-19. Hal ini juga tentu merupakan salah satu upaya yang baik dalam mencoba menyelesaikan pandemi di negeri kita. Sebagaimana kita ketahui, vaksinasi akan percuma apabila cakupannya terbatas. Herd immunity yang diharapkan dari vaksinasi tidak akan bisa terjadi jika yang divaksin hanya sebagian kecil masyarakat saja,” ujarnya melalui siaran resmi yang diterima Bisnis, Rabu (16/12/2020).
Dia juga menyampaikan bahwa keputusan Jokowi untuk menjadi orang yang pertama divaksin adalah sebuah keputusan tepat karena menjawab kegelisahan masyarakat terhadap keamanan Vaksin Covid-19 tersebut.
Untuk memperkuat keyakinan dari masyarakat, tentu tetap diperlukan laporan hasil dari BPOM mengenai keamanan dan efikasi dari Vaksin Covid-19 yang akan diberikan kepada masyarakat.
“Akan tetapi perlu kita ingat bahwa adanya vaksin tidak akan serta merta langsung menyelesaikan pandemi ini, butuh proses hingga herd immunity yang diharapkan bisa tercapai. Oleh karena itu, masyarakat jangan lengah dalam menjalankan protokol kesehatan. Upaya seperti memakai masker, menjaga jarak, dan mencuci tangan tetap harus dilaksanakan.”