Thailand dan Vietnam
Thailand
Thailand menargetkan vaksinasi terhadap 50 persen penduduk pada tahun depan. Pemerintah berencana untuk mendapatkan 26 juta dosis dari program Covax yang didukung Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), 26 juta dari AstraZeneca, dan 13 juta lebih dari sumber lain.
Tak ingin hanya mengandalkan vaksin dari luar negeri, Thailand juga mengembangkan vaksin virus corona di dalam negeri.
Sebuah proyek penelitian vaksin mRNA akan memulai uji klinis fase pertama pada bulan April 2021 dan fase kedua pada bulan Juni. Vaksin mungkin tersedia pada akhir 2021 setelah menerima otorisasi penggunaan darurat.
Waktu Pengadaan:
Pertengahan 2021: AstraZeneca
Perdana Menteri Thailand Prayuth Chan-Ocha mengatakan pemerintah memiliki perjanjian sebelumnya dengan AstraZeneca untuk pasokan vaksin Covid-19, yang diharapkan akan disetujui dan diproduksi pada pertengahan 2021.
Thailand diperkirakan menerima vaksin tersebut pada pertengahan 2021 dan diharapkan akan didistribusikan mulai saat itu juga.
Berdasarkan perjanjian dengan AstraZeneca, Siam Bioscience akan memproduksi vaksin di fasilitasnya, dan Thailand akan menerima transfer teknologi. Thailand juga akan memasok vaksin dengan harga wajar ke Myanmar, Laos, Kamboja, dan Vietnam saat mulai produksi.
Vietnam
Juru bicara kementerian luar negeri mengatakan Vietnam itengah mengembangkan vaksin dan akan bekerja dengan pemasok ketika vaksin tersedia. Vietnam juga tengah melakukan pembicaraan dengan Pfizer dan produsen obat lain di AS, Inggris, China, dan Rusia untuk mendapatkan pasokan virus corona.
Perusahaan bioteknologi farmasi Nonogen berencana untuk memulai uji klinis fase pertama bulan ini dari vaksin virus corona Nanocovax dan menjadwalkan produksi pada tahun 2022 jika uji klinis berhasil.
Dua produsen vaksin Vietnam lainnya akan memulai uji coba pada manusia pada bulan Februari dan Maret.