Bisnis.com, JAKARTA - Badan POM membantah kabar jika Indonesia menjadi satu-satunya negara yang memesan vaksin covid-19 dari Sinovac BionTech buatan China.
Dr. dra. Lucia Rizka Andalusia, M.Pharm, Apt, Juru Bicara Vaksinasi COVID-19 dari Badan POM mengatakan informasi bahwa hanya Indonesia yang memesan vaksin Sinovac juga tidak tepat.
"Selain Indonesia, sejumlah negara telah melakukan pemesanan vaksin COVID-19 dari Sinovac, seperti: Brazil, Turki, Chile, Singapura, dan Filipina. Bahkan, Mesir juga sedang bernegosiasi untuk bisa memproduksi vaksin Sinovac di Mesir," ujarnya dikutip dari laman resmi Satgas Covid-19.
Sebelumnya, dikutip dari Aljazeera mencantumkan daftar negara yang telah memesan vaksin tersebut, dimana Uni Eropa dan AS menjadi negara terbesar pemesan.
Uni Eropa tercatat memesan sebanyak 1,4 miliar dosis vaksin dari 6 perusahaan produsen vaksin yakni Sanofi, AstraZeneca, Pfizer, Curevac, Jhonson&Jhonson, Moderna.
Sedangkan AS memesan 800 juta vaksin covid dari Sanofi, AstraZeneca, Pfizer, Novavax, Jhonson&Jhonson, Moderna.
Sementara itu, Jepang memesan 540 juta vaksin dari Novavax, AstraZeneca, Moderna, dan Novavax. Selanjutnya Inggris 340 juta dosis vaksin dari Sanofi, AstraZeneca, Pfizer, Novavax, Jhonson&Jhonson, Valneva.
Sementara itu, vaksin dari China Sinovac, dipesan oleh Indonesia sebanyak 40 juta dosis. Data tersebut menyebutkan jika Indonesia menjadi satu-satunya pemesan vaksin tersebut. Dalam data tabel itu juga tercatat tidak ada negara yang memesan vaksin Sinopharm yang juga berasal dari China.
Berikut tabel lengkap yang diunggah di media Aljazeera pada 24 November 2020 lalu.
dr Lucia juga membantah jika vaksin Sinovac memiliki efektivitas yang paling rendah dibandingkan dengan kandidat vaksin lainnya.
"Hingga saat ini, tidak ada dokumen dan informasi resmi dari WHO yang membandingkan respon imunitas 10 kandidat vaksin, atau pernyataan bahwa vaksin Sinovac rendah sebagaimana ditampilkan dalam pemberitaan. Hal ini pun sudah kami konfirmasikan kepada pihak WHO di Indonesia. Sampai saat ini belum ada pengumuman tingkat efikasi vaksin Sinovac baik dari pihak produsen maupun badan pengawas obat di negara tempat dilakukannya uji klinik," paparnya.
Dia menegaskan pemerintah telah menegaskan komitmennya untuk memastikan bahwa vaksinasi hanya dilakukan dengan vaksin yang aman, efektif, dan bermutu secepatnya. Badan POM, bersama Komite Nasional Penilai Obat dan para ahli akan memastikan dan mengawal aspek keamanan, khasiat serta mutu dari vaksin Covid-19 yang akan digunakan untuk program vaksinasi sesuai standar yang ditetapkan oleh WHO.
Keberhasilan penanganan Covid di Indonesia, akan menjadi keberhasilan kita sebagai bangsa dan juga sebagai bagian dari masyarakat dunia. Salah satu upaya percepatan untuk bisa keluar dari pandemi Covid-19 adalah dengan vaksinasi yang perlu dijalankan bersama dengan disiplin 3M.
Menurut Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), ada lebih dari 150 vaksin yang sedang dikembangkan untuk COVID-19. Beberapa vaksin semakin dekat untuk dirilis saat melewati fase ketiga uji coba pada manusia.
Hampir 4,4 miliar dosis dari berbagai vaksin telah dipesan sebelumnya di seluruh dunia, menurut penghitungan oleh kantor berita Reuters.