Restoran Burger King/Istimewa
Fashion

Didukung Unilever, Burger King Pasarkan Whopper Bebas Daging di China dan Amerika Latin

Hadijah Alaydrus
Rabu, 23 Desember 2020 - 10:28
Bagikan

Bisnis.com, JAKARTA - Unilever memperluas kesepakatan dengan Burger King untuk meluncurkan Whopper bebas daging di Amerika Latin dan China

Unilever Plc mengatakan pada hari Rabu (23/12/2020) bahwa pihaknya telah memperluas kemitraannya dengan Burger King untuk memasok roti daging nabati untuk burger Whopper di restoran di Amerika Latin, Karibia dan China.

Produk yang akan diberi nama Plant-based Whopper pada menu ini dibuat dengan menggunakan roti dari Vegetarian Butcher, sebuah perusahaan yang diakuisisi Unilever pada tahun 2019.

Kesepakatan itu merupakan perluasan dari sabun Dove ke kemitraan pembuat mayones Hellmann dengan rantai makanan cepat saji yang dimulai tahun lalu dengan peluncuran burger Rebel Whopper di Eropa, peluncuran produk Burger King terbesar di wilayah tersebut.

Burger King menjual beberapa versi produk tanpa daging dari burger Whopper populernya, termasuk salah satunya dari Impossible Meats di Amerika Serikat.

Unilever mengatakan burger Whopper berbasis nabati akan muncul di menu di 325 gerai Burger King di Beijing, Shanghai, Shenzhen dan Hangzhou di China, dengan rencana untuk memperluas peluncurannya secara nasional pada kuartal kedua tahun 2021.

Burger - terbuat dari bahan-bahan termasuk kedelai, gandum, minyak sayur, rempah-rempah dan bawang - sudah diluncurkan di Meksiko pada 30 November 2020.

Peluncuran di pasar Amerika Latin dan Karibia lainnya seperti Kosta Rika, Kolombia, Bahama, Republik Dominika, Nikaragua, Suriname, Saint Maarten dan Saint Kitts telah berlangsung selama beberapa minggu terakhir, kata Unilever.

Whopper nabati diharapkan memiliki harga yang sama dengan mitra dagingnya di pasar ini, meskipun harga dapat bervariasi di antara waralaba.

Langkah tersebut menggarisbawahi upaya Unilever untuk memperkuat pijakannya di pasar yang meledak untuk makanan nabati, yang telah mengalami lonjakan selama pandemi Covid-19. Analis Barclays memperkirakan bahwa industri daging alternatif akan menjadi pasar senilai US$140 miliar selama dekade berikutnya.

Itu juga terjadi hanya beberapa minggu setelah konglomerat barang konsumen yang berbasis di London itu menetapkan target penjualan 1 miliar euro dari produk daging dan susu nabati selama lima hingga tujuh tahun ke depan.

Penulis : Hadijah Alaydrus
Bagikan

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terkini

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Terpopuler

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro