Bisnis.com, JAKARTA - Kementerian Kesehatan Jepang mengonfirmasi kasus ke-8 virus supercovid di dalam negeri.
Melansir NHK pada Senin (28/12/2020), Kementerian menyatakan seorang warga Tokyo berusia 50-an tahun telah dites positif untuk varian ini pada Minggu (27/12/2020).
Wanita tersebut kembali ke Jepang dari Inggris pada 13 Desember dan dites negatif saat karantina di bandara. Namun, ia mengalami demam dan dirawat di sebuah fasilitas medis di Tokyo pada Selasa (22/12/2020) pekan lalu.
Kementerian menyatakan sejak tiba di Jepang, wanita tersebut menjalani karantina mandiri di sebuah fasilitas akomodasi tanpa menggunakan transportasi umum dan tidak melakukan kontak dekat dengan orang lain.
Kementerian pada Jumat (25/12/2020) mengatakan bahwa lima orang yang datang dari Inggris telah dites positif galur baru ini saat karantina di bandara. Varian tersebut diyakini lebih menular dibandingkan virus orisinal.
Otoritas pada Sabtu (26/12/2020) mengatakan bahwa seorang warga Tokyo yang baru kembali dari Inggris dan seorang anggota keluarganya juga terkonfirmasi terinfeksi galur tersebut.
Sebagai upaya pencegahan penularan, Pemerintah Jepang menangguhkan penerimaan orang asing nonpenduduk ke Jepang guna mencegah penularan varian baru virus korona.
Kebijakan ini mulai diterapkan pada Senin (28/12/2020) hingga 31 Januari. Pembatasan serupa sebelumnya telah diberlakukan bagi para pengunjung dari Inggris dan Afrika Selatan.
Pemerintah juga menangguhkan pengecualian bersyarat atas karantina 14 hari yang diterapkan bagi warga Jepang dan warga asing dengan status penduduk yang kembali masuk ke Jepang setelah perjalanan bisnis ke luar negeri dalam waktu singkat.
Seluruh orang yang kembali masuk ke Jepang dari beberapa negara yang terkonfirmasi ada varian virus korona harus menyerahkan surat keterangan hasil tes negatif. Pelaku perjalanan semacam itu harus menjalani tes dalam kurun waktu 72 jam sebelum keberangkatan dan tes lainnya saat tiba di Jepang.
Pemerintah menyatakan akan tetap mengizinkan orang-orang yang bepergian untuk keperluan bisnis ke dan dari 10 negara serta satu kawasan yang telah ditunjuk.