Bisnis.com, JAKARTA — Peritel fesyen asal Turki, LC Waikiki telah membuka toko pertamanya di Uganda. Toko baru tersebut terletak di Acacia Mall, pusat perbelanjaan terkenal di Ibu Kota Kampala. Pembukaannya dirayakan pada 21 Desember dengan peragaan busana di depan toko baru.
Kerem Alp, Duta Besar Turki untuk Uganda, mengatakan pada upacara pembukaan bahwa meskipun ada tantangan dalam berbisnis pada masa Covid-19, pihak berwenang Uganda dan Turki masih berkomitmen untuk melihat bahwa orang Uganda memiliki akses ke produk berkualitas tinggi Turki.
“Kami telah memberi banyak visa Uganda untuk pergi ke Turki untuk berbelanja pakaian dan sayangnya karena Covid-19, banyak yang mungkin tidak dapat pergi ke Turki sekarang atau dalam waktu dekat. Saya senang Anda dapat mengakses yang terbaik dari Turki dari sini,” kata Alp seperti dikutip dari https://fashionunited.uk, Senin (4/1/2021).
Dia menekankan bahwa lokasi Turki yang strategis di tengah-tengah Eropa dan Asia, yang memungkinkannya menikmati produk-produk Eropa berkualitas tinggi dan menjualnya dengan harga Asia yang wajar.
Pada 2016, Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan mengunjungi Uganda untuk mempromosikan peluang perdagangan dan pariwisata antara kedua negara.
Ini adalah kunjungan pertama seorang kepala negara Turki ke negara Afrika tersebut. Rencana tersebut berhasil, karena beberapa perusahaan Turki telah meningkatkan kehadiran mereka di negara Afrika tersebut, termasuk LC Waikiki.
Pada akhir 2023, LC Waikiki berencana untuk melakukan ekspansi lebih jauh di Afrika yaitu ke Kongo, Ghana, Kenya, Zambia dan Afrika Selatan, dan secara global ke Indonesia, Kazakhstan, Kyrgyzstan, Malaysia, Peru, Tajikistan dan Uzbekistan.
LC Waikiki adalah salah satu jaringan mode dengan pertumbuhan tercepat di Eropa. Peritel Turki membuka toko pertamanya di luar Turki pada 2009 di Rumania dan sejak itu terus berkembang ke seluruh dunia.
LC Waikiki saat ini mengoperasikan lebih dari 1.000 toko di 47 negara dan mempekerjakan hampir 47.700 orang. Dengan lebih dari 500 juta barang terjual, perusahaan yang berbasis di Istanbul itu melaporkan pendapatan lebih dari 21 miliar lira Turki pada 2019, setara dengan lebih dari 2,3 miliar euro atau US$2,82 miliar.