Bisnis.com, JAKARTA - Seorang ilmuwan dari University of Oxford mengatakan masih ada ketidakpastian mengenai efektivitas vaksin virus corona (Covid-19) pada varian anyar virus di Afrika Selatan.
Sir John Bell, Profesor Regius Kedokteran University of Oxford mengatakan bahwa diperlukan lebih banyak penelitian untuk menentukan apakah vaksin akan bekerja pada strain baru yang dikenal sebagai 501.V2.
"Jika Anda menginginkan pendapat saya, saya pikir vaksin itu akan efektif melawan strain di Kent [Inggris] dan saya tidak tahu tentang strain Afrika Selatan. Saya pikir ada tanda tanya besar di sana," katanya seperti dikutip New York Post, Senin (4/1/2021).
Namun demikian, Bell mengatakan bahwa dia meragukan vaksin tersebut akan dianggap tidak efektif melawan varian 501.V2. Menurutnya, kecil kemungkinan mutasi akan mematikan efek vaksin sepenuhnya.
Selain itu, jika vaksin anyar ternyata diperlukan untuk mengatasi mutasi tersebut, Bell mengatakan obat baru bisa diselesaikan dalam jangka waktu yang tidak lama, sekitar enam minggu. Oleh karenanya, dia meminta masyarakat tetap tenang.
Strain virus corona baru Afrika Selatan, yang ditemukan bulan lalu, berbeda dengan yang ada di Inggris. Pejabat kesehatan dan ilmuwan mengatakan bahwa varian baru itu tampaknya lebih menular daripada virus aslinya.
Berdasarkan data Worldometer, hingga hari ini Afrika Selatan telah mencatatkan jumlah infeksi positif mencapai 1,1 juta kasus dengan tingkat kematian lebih dari 29.000 kasus dan pasien yang dinyatakan sembuh sebanyak 900.000 kasus.