Infeksi payudara bisa disebabkan karena ibu berhenti menyusui/boldsky
Health

Kenali Infeksi Jamur Payudara, Penyebab Ibu Berhenti Menyusui

Desyinta Nuraini
Senin, 11 Januari 2021 - 16:21
Bagikan

Bisnis.com, JAKARTA - Infeksi jamur payudara kerap menjadi masalah yang dihadapi para ibu menyusui. Sebuah penelitian mengatakan infeksi ini berkontribusi 18 persen terhadap meningkatnya angka penghentian menyusui karena nyeri pada puting.

Melansir Boldsky, Senin (11/1/2021), infeksi jamur payudara adalah kondisi umum pada wanita menyusui yang ditandai dengan nyeri, rasa terbakar, dan gatal pada puting.

Infeksi jamur atau kandidiasis ini disebabkan oleh jamur Candida. Biasanya, jamur Candida hidup secara alami di permukaan tubuh kita dan membantu memecah sel-sel mati. Tingkat kesehatan mereka dalam tubuh membantu meningkatkan sistem kekebalan, pencernaan dan reproduksi. Namun, ketika jumlah mereka bertambah karena faktor-faktor tertentu, mereka mulai menunjukkan gejala.

Infeksi jamur payudara Candida adalah salah satu kondisi post partum yang paling tidak terdiagnosis dan tidak diobati. Hal ini karena walaupun wanita menderita sakit saat menyusui, mereka dipercaya untuk terus menyusui anaknya dalam keadaan apapun (kecuali pada kondisi dimana suplai ASI rendah).

Ada beberapa faktor yang yang menyebabkan infeksi jamur payudara. Candida tumbuh subur di lingkungan yang lembab dan hangat dan dapat menyebabkan infeksi di bagian tubuh mana pun seperti vagina, ketiak, dan di antara paha.

Selama kehamilan atau menyusui, mengenakan bra atau celana pendek yang tidak pas dapat menyebabkan gesekan pada area di sekitar puting atau area keringat yang dapat menyebabkan ketidakseimbangan mikroba jamur dan menyebabkan perkembangan infeksi jamur payudara. Mengenakan pakaian penghambat keringat seperti nilon dan poliester juga bisa menjadi penyebab infeksi.

Gejala umum infeksi jamur payudara termasuk nyeri dan gatal pada payudara. Ada pula sensasi terbakar pada payudara, benjolan atau bercak kecil, melepuh berisi nanah. Gejalanya mirip infeksi jamur lain seperti intertrigo, eksim, kurap atau dermatitis.

Sementara itu, faktor-faktor yang dapat meningkatkan risiko infeksi jamur payudara adalah sistem kekebalan tubuh yang lemah, obesitas, memiliki lipatan kulit, diabetes tipe 2, kontrasepsi oral, keringat berlebihan, serta kondisi iklim seperti lembab dan panas

Dalam mengatasi jamur ini, selain menjaga kebersihan diri, infeksi jamur payudara juga diobati dengan obat antijamur seperti nistatin, klotrimazol, dan mikonazol yang dapat dipijat lembut pada puting susu setelah setiap sesi menyusui.

Obat antijamur yang kuat seperti flukonazol bisa digunakan untuk kasus yang parah. Bisa juga dengan menggunakan obat untuk mengurangi peradangan pada payudara, krim, gel, atau salep antijamur yang dijual bebas. Jika gejala tidak membaik bahkan setelah metode pengobatan tersebut di atas atau kambuh kembali setelah jangka waktu tertentu, ada baiknya berkonsultasi dengan ahli medis untuk menyelidiki kondisi kulit lebih lanjut.

Di sisi lain, cara mencegah terinfeksi jamur ini yaitu dengan menggunakan bra, pakaian dalam, atau pakaian yang terbuat dari kain katun karena membantu menyerap keringat dan tidak menahannya. Anda juga bisa mencuci bra dan seprai dengan air panas, serta menambahkan secangkir cuka suling.

Kemudian keringkan tubuh dengan benar setelah mandi. Cuci dan keringkan pakaian dengan benar sebelum memakainya. Jangan lupa mandi setelah berolahraga atau berenang. Sertakan lebih banyak probiotik dalam diet. Makan diet seimbang buah dan sayuran, batasi kandungan karbohidrat dan makanan olahan, lakukan pemeriksaan tepat waktu karena kondisi seperti diabetes dapat menjadi penyebab infeksi jamur berulang. Terakhir Anda perlu merebus dot karet dan menjaga botol, dot, dan pompa ASI tetap bersih.

Bagikan

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terkini

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Terpopuler

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro