Bisnis.com, JAKARTA - Perusahaan farmasi yang berbasis di Korea Selatan, Celltrion mengklaim obat anti-Covid-19 Regkirona atau CT-P59 buatannya telah terbukti ampuh mengobati pasien dengan gejala ringan hingga sedang dalam uji klinis fase 2 global.
Perusahaan tersebut diketahui telah mengajukan persetujuan bersyarat untuk digunakan dengan Kementerian Keamanan Makanan dan Obat Korea Selatan pada 29 Desember 2020. Mengingat kementerian telah mempersingkat proses peninjauannya menjadi maksimal 40 hari dan uji coba telah menunjukkan hasil yang menguntungkan, pengobatan tersebut diharapkan dapat dipasarkan di Negeri Ginseng paling cepat akhir bulan ini.
Mengutip The Korea Times pada Kamis (14/1/2021), Celltrion menyatakan bahwa Regkirona mampu mencegah pasien dengan gejala Covid-19 ringan hingga sedang hingga parah yang membutuhkan rawat inap sebesar 54 persen dibandingkan dengan plasebo selama uji coba fase 2 pada 327 pasien di Korea Selatan, Rumania, Spanyol, dan Amerika Serikat. Di antara mereka yang berusia di atas 50 tahun, angka keampuhannya sebesar 68 persen.
Selain itu, waktu yang dibutuhkan untuk pemulihan klinis adalah 5,4 hari untuk kelompok Regkirona, sedangkan pada kelompok plasebo adalah 8,8 hari yang berarti obat tersebut mempersingkat masa pemulihan. Perusahaan menambahkan bahwa pemulihan lima hingga enam hari lebih singkat untuk pasien yang sakit sedang.
Perusahaan mengatakan kelompok yang memakai Regkirona menunjukkan tingkat konsentrasi virus yang lebih rendah secara signifikan tujuh hari setelah penyuntikan, sedangkan kelompok plasebo membutuhkan 10 hari untuk mencapai tingkat yang sama.
“Selama uji coba, Regkirona membuktikan secara signifikan dapat menurunkan laju perkembangan pasien dari stadium ringan hingga parah, serta membantu pasien pulih dengan cepat,” kata Prof. Uhm Joong-sik dari Gacheon University Gil Medical Center yang memimpin uji coba Tahap 2.
Celltrion mengatakan telah menghasilkan 100.000 dosis untuk memasok pengobatan segera setelah kementerian memberikan persetujuan bersyarat.
Persetujuan bersyarat diberikan untuk obat baru yang telah berhasil melalui uji klinis Tahap 2, jika tidak ada pengobatan lain untuk penyakit tersebut. Pengembang obat diharuskan untuk melanjutkan dan menyelesaikan uji klinis lengkap pada saat yang bersamaan. Celltrion akan meluncurkan studi Tahap 3 di lebih dari 10 negara.
Berdasarkan data uji coba Tahap 2, perusahaan mengatakan akan mengajukan persetujuan serupa dari otoritas kesehatan di AS dan Eropa, menambahkan pihaknya berencana untuk memproduksi hingga 2 juta dosis untuk memenuhi permintaan global.
Ketika diekspor, biaya Regkirona diprediksi berkisar di bawah 4 juta won (US$ 3.650), lebih murah daripada perawatan Covid-19 lainnya dari Eli Lilly atau Regeneron.
