Petugas medis menunjukkan hasil tes swab virus corona (Covid-19) dari orang-orang yang melakukan tes. Gejala  virus corona menimbulkan gangguan pernapasan pada manusia./ANTARA FOTO/Jojon
Health

Gejala Long Covid-19, Simak 8 Cara Pemulihan dari Virus Corona

Syaiful Millah
Kamis, 14 Januari 2021 - 20:26
Bagikan

Bisnis.com, JAKARTA – Pemulihan dari infeksi virus corona baru bisa memakan waktu yang cukup lama, tergantung gejalanya. Bagi banyak orang, gejalanya bisa berlangsung berminggu-minggu bahkan hingga berbulan-bulan. Ini lah yang dikenal dengan istilah long covid atau covid jangka panjang.

Dengan gejala mulai dari penyakit jantung, gangguan fungsi paru-paru, penurunan kognitif, dan kekebalan yang terganggu, Covid-19 yang lama cenderung memengaruhi orang-orang yang memiliki penyakit parah.

Berurusan dengan long covid juga bisa menimbulkan masalah. Peneliti telah mengungkapkan secara rinci kemungkinan gejala yang mereka alami dan bagaimana mereka membutuhkan waktu lama untuk melanjutkan hidup dengan cara yang normal.

Jika angka perkiraan yang ada bisa dipercaya, sindrom pasca-Covid dapat terus memengaruhi antara 25 hingga 30 persen orang yang menderita penyakit pandemi ini. Di banyak kota di seluruh dunia, klinik perawatan pasca covid khusus juga telah dibuka.

Lantaran virus dapat membuat banyak orang berjuang untuk mengelola gejalanya dan mendapatkan kualitas hidup kembali, dokter memperingatkan orang-orang terutama mereka yang menderita gejala parah untuk menyiapkan rencana pemulihan.

Jika Anda baru saja pulih atau berisiko terkena long covid, berikut ini adalah panduan untuk mengelola kondisi dan kesehatan jangka panjang, seperti dikutip Times of India, Kamis (14/1/2021).

1. Apa saja gejala long covid yang bisa dialami?

Mengingat sifat virusnya, jenis infeksi dapat memengaruhi orang secara berbeda. Beberapa orang menderita gejala yang lebih ringan atau sedang, sementara yang lain harus mengalami penyakit lebih parah.

Sakit kepala, kelelahan ekstrim dan kronis, sakit punggung, nyeri otot, kehilangan nafsu makan, serta batuk berkepanjangan dapat dialami secara umum dalam beberapa minggu pertama setelah pemulihan. Ini bisa menjadi gejala yang persisten akibat sisa viral load di dalam tubuh.

Laporan yang ada menunjukkan bahwa komplikasi jangka panjang yang paling umum adalah kerusakan jantung, sistem pernapasan, dan sistem saraf. Ada juga penelitian lain yang memastikan bahwa Covid-19 dapat membuat orang rentan untuk beberapa penyakit mental seperti PTSD, insomnia, dan depresi.

Beberapa orang juga melaporkan adanya kabut otak, kebingungan, kehilangan ingatan, dan masalah kognisi setelah pemulihan. Yang paling penting adalah bahwa gejala itu dapat mengganggu fungsi sehari-hari dan menimbulkan masalah dalam melanjutkan kehidupan normal.

2. Berurusan dengan gejala yang berbeda pasca infeksi

Lantaran gejala Covid-19 yang bervariasi, gejala tersebut perlu ditangani dan diobati tergantung pada jenis dan tingkat keparahan yang dimiliki. Sementara beberapa mungkin perlahan dari waktu ke waktu, beberapa gejala dapat menuntut perhatian akut sejak hari pertama.

Jika Anda menderita masalah pernapasan seperti nyeri dada, mengalami sesak, atau kesulitan bernapas, Anda mungkin harus mempersiapkan diri untuk melakukan beberapa perubahan dalam rutinitas. Beberapa gejala pernapasan dapat menyebabkan stres pada tubuh dan butuh waktu lama untuk pulih.

Karena saturasi oksigen adalah komplikasi umum yang terkait dengan Covid-19, banyak pasien sering disarankan untuk menggunakan peralatan medis seperti nebulizer, konsentrator oksigen, dan silinder untuk mengatasi kekurangan tersebut.

3. Bersiaplah untuk perawatan jangka panjang

Masalah jantung, yang dapat terjadi bila ada kekurangan yang cukup besar pada katup jantung atau pembekuan darah dapat memburuk selama bertahun-tahun. Oleh karena itu, metode perawatan dan pencegahan jangka panjang mungkin perlu diterapkan.

4. Bersiap menghadapi kelelahan

Kelelahan juga merupakan hal yang perlu diperhatikan. Ingat, tubuh Anda baru saja melawan infeksi besar. Jadi, cobalah jangan memaksakan diri dan luangkan waktu untuk pulih, tidak peduli berapa lama atau seberapa sulit kelihatannya.

Hal lain yang juga perlu diketahui adalah bahwa Covid-19 juga merusak kekebalan tubuh hingga batas tertentu dan membuat kita rentan terhadap penyakit kronis. Lindungi diri sendiri dengan semua strategi pencegahan misalnya pola hidup bersih dan sehat.

5. Ikuti terus pengobatan dan perawatan yang ada

Meskipun viral load mungkin telah hilang, tetapi sangat penting untuk melacak tanda vital saat Anda sedang dalam proses pemulihan. Tindak lanjuti janji dengan dokter, tetapi minum obat tepat waktu dan tindakan pencegahan apa pun yang disarankan oleh ahli.

Jika Anda menderita penyakit penyerta dalam bentuk apa pun, Anda mungkin perlu mengubah atau mengganti beberapa obat. Pasien diabetes melaporkan lonjakan/penurunan kadar gula darah setelah pemulihan dan tingkat BP mungkin tetap tidak stabil.

Terakhir ingatlah untuk melakukan scan dan pemeriksaan rutin, yang mungkin telah disarankan. Bahkan jika sudah merasa lebih sehat, virus seringkali menyebabkan kerusakan diam-diam pada tubuh dan dapat menimbulkan masalah seiring waktu. Pemeriksaan sangat penting untuk mencegah hal ini terjadi.

6. Diet atau latihan secukupnya

Saat ini, lebih dari sebelumnya harus menggunakan waktu untuk berkonsentrasi guna mendapatkan kesehatan yang normal dan memperkuat kekebalan. Mengikuti saran diet dari dokter akan dapat membantu hal ini.

Pastikan Anda mengonsumsi sumber yang kaya dari kelompok nutrisi penting seperti vitamin C, D, B12, seng, dan protein yang melimpah. Ini akan membantu tubuh pulih lebih cepat. Selain itu konsumsi tersebut juga lebih memperlancar metabolisme tubuh.

Jika Anda telah mengikuti diet atau rencana makan khusus sebelum Covid-19, berhentilah sejenak. Fokus satu-satunya adalah menilai banyak makanan kaya nutrisi saat ini. Penurunan berat badan yang ekstrem juga bisa menjadi efek samping setelah melawan infeksi virus.

Pada saat yang sama, jangan memaksakan diri untuk mengikuti latihan ekstrem segera setelah pemulihan. Lakukan latihan fisik yang mudah tapi tetap membuat denyut jantung bekerja lebih cepat dengan perlahan. Berikan tubuh waktu yang dibutuhkan untuk pulih terlebih dahulu.

7. Kapan orang harus datang ke dokter?

Meskipun sebagian besar gejala dapat ditangani dengan baik, penting juga untuk mewaspadai gejala besar atau tak terduga yang dapat menjadi penyebab kekhawatiran selama masa pemulihan yang sedang dilakukan.

Masalah kesehatan seperti stroke dan gangguan paru bisa muncul entah dari mana. Selain itu, segeralah ke dokter apabila mengalami sesak napas yang ekstrim, nyeri dada, tekanan di sekitar jantung, demam lebih dari 10 hari, kehilangan sensasi di bagian manapun dari tubuh.

8. Meluangkan waktu untuk kesehatan mental

Terakhir, melawan Covid-19 bahkan setelah melakukan pemulihan yang sehat bisa jadi tidak praktis apabila ada banyak tekanan mental yang dialami. Kualitas hidup yang berubah mungkin sulit diterima bagi sebagian orang.

Beberapa di antaranya mungkin juga memerlukan bantuan dalam menyelesaikan tugas biasa yang sebelumnya dapat mereka lakukan dengan mudah. Hal-hal seperti ini tentu saja bisa menguras kesehatan mental Anda.

Jika demikian, Anda harus mempertimbangkan untuk mencari bantuan atau dukungan untuk menangani gejala fisik serta psikologis. Ada banyak grup dukungan daring maupun luring yang membantu para penyintas Covid-19 dalam perjalanan menuju pulih.

Saat Anda sembuh, berikan juga ruang untuk latihan penuh perhatian seperti yoga dan meditasi. Praktik-praktik ini tidak hanya meredakan stres dan kecemasan tetapi juga membantu penyembuhan lebih cepat.

Bagikan

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terkini

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Terpopuler

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro