Bisnis.com, JAKARTA - Kementerian Kesehatan Jepang berencana mendirikan sistem untuk secara efektif melacak warga negara asing yang dites positif virus corona setelah memasuki negara tersebut.
Melansir Perusahaan Penyiaran Jepang (Nippon Hoso Kyokai/NHK) pada Senin (18/1/2021), pihak otoritas sekarang mendaftar nama dan kewarganegaraan orang asing yang masuk Jepang di titik-titik karantina.
Namun, basis data ini terpisah dari sistem nasional yang disebut HER-SYS, yang diluncurkan Mei tahun lalu guna memahami situasi virus corona di Jepang secara waktu nyata (realtime).
Kementerian Kesehatan Jepang kini bekerja untuk menghubungkan kedua sistem data tersebut menggunakan nomor paspor pelaku perjalanan agar otoritas kesehatan di seluruh Jepang dapat berbagi informasi dengan cepat.
Para pejabat berencana menyambungkan kedua sistem itu akhir bulan ini.
Seperti diketahui, Pemerintah Jepang berencana menangguhkan izin masuk bagi seluruh orang asing karena virus corona terus menyebar di seluruh dunia.
Namun, pebisnis dari 10 negara Asia dan Taiwan masih diizinkan masuk. Langkah itu dilakukan sebagai bagian dari pembatasan izin masuk yang lebih ketat menyusul deklarasi keadaan darurat.
Tidak ada orang asing yang akan diizinkan memasuki Jepang, kecuali untuk alasan khusus, seperti pemakaman kerabat atau kelahiran anak.
Perdana Menteri Jepang Suga Yoshihide mengatakan pada pekan lalu bahwa ia berencana melarang perjalanan ke dan dari negara-negara serta kawasan di mana varian baru virus corona telah muncul. Namun, para anggota partainya dan lainnya menyebutkan langkah tersebut membingungkan.
