Bisnis.com, JAKARTA - Para ilmuan meyakini strain baru virus corona di California, Amerika Serikat berbeda dengan B.1.1.7 yang pertama kali ditemukan di Inggris Raya dan kemudian Colorado, serta sembilan negara bagian AS lainnya.
Mereka menyebut ada kemungkinan strain baru ini mempengaruhi edukasi vaksin.
Melansir Live Science, Rabu (20/1/2021) para peneliti menghitung bahwa varian B.1.1.7 antara 50 persen dan 74 persen lebih dapat ditularkan daripada jenis virus corona sebelummya.
Sedikit yang diketahui tentang L452R. Varian itu pertama kali terdeteksi pada Mei 2020, namun semakin berkembang saat musim gugur lalu.
Menurut Eureka Times-Standard, varian L452R ditemukan di sekitar 3,8 persen kasus yang mengikuti urutan gen pada November. Pada akhir Desember hingga awal Januari, varian tersebut berada dalam 25,2 persen sampel virus yang diurutkan. Namun relatif sedikit sampel yang telah diurutkan, dan pengurutan tidak dilakukan secara merata di seluruh negara bagian.
Menurut Departemen Kesehatan Masyarakat Santa Clara County, varian baru telah ditemukan di Santa Clara County, Humboldt, Lake, Los Angeles, Mono, Monterey, Orange, Riverside, San Francisco, San Bernardino, San Diego dan San Luis Obispo counties. Tetapi terlalu dini untuk mengatakan berapa banyak kasus secara keseluruhan di California yang disebabkan oleh varian L452R.
"Kenaikan L452R bertepatan dengan lonjakan jumlah kasus virus corona di California, yang memungkinkan mutasi dibawa oleh lonjakan daripada menyebabkannya," kata spesialis penyakit menular Trevor Bedford.
Para peneliti mengkhawatirkan L452R, karena beberapa mutasinya memengaruhi protein lonjakan virus, kunci yang digunakan virus untuk memasuki sel. Protein lonjakan adalah target vaksin virus corona Pfizer, Moderna dan AstraZeneca, serta beberapa vaksin menjanjikan yang masih dalam uji coba, termasuk vaksin Novavax dan vaksin Johnson & Johnson.
Mutasi pada lonjakan protein dapat membuat varian SARS-CoV-2 tersebut tidak terlalu rentan terhadap vaksin.
"Varian ini membawa tiga mutasi, termasuk L452R, pada protein lonjakan, yang digunakan virus untuk menempel dan memasuki sel, dan merupakan target dari dua vaksin yang saat ini tersedia di Amerika Serikat, "kata Charles Chiu, ahli virus di Universitas California, San Francisco (UCSF), yang telah melacak varian tersebut.
Saat ini dia dan beberapa rekannya tengah mempelajari stain virus Corona tersebut. "Para peneliti di UCSF dan di tempat lain sekarang akan dapat melakukan eksperimen laboratorium penting untuk menentukan apakah virus ini lebih menular atau mempengaruhi kinerja vaksin," kata Chiu.