Metode Paling Efisien
Yang Zhanqiu, seorang ahli patologi di Universitas Wuhan, mengatakan kepada Global Times, bahwa usapan hidung dan tenggorokan masih merupakan tes yang paling efisien, karena Virus Corona tertular melalui sistem pernapasan, bukan sistem pencernaan.
Ada kasus-kasus terkait tes Virus Corona positif pada kotoran pasien, tetapi tidak ada bukti yang menunjukkan bahwa itu ditularkan melalui sistem pencernaan seseorang, katanya.
Akan tetapi, metode tes Covid-19 melalui anus tersebut memunculkan perdebatan di jagat dunia maya di China.
"Anda angkat pantat, letakkan di atas kasur, lalu akan merasakan kapas lidi dimasukkan di anusmu dua kali atau mungkin beberapa kali," kata seorang warganet yang menceritakan pengalamannya kepada Beijing News.
"Kalau sampelnya dianggap belum cukup, mungkin petugas akan melakukan swab anal beberapa kali."
Pemkot Shanghai pernah menerapkan metode tersebut pada awal 2020, namun kemudian tidak dipakai lagi.
Seorang warga negara Indonesia yang menjalani karantina selama 14 hari di Guangzhou sebelum memasuki wilayah Beijing juga mengaku risih saat mengetahui kebijakan anal swab test itu.
"Aneh-aneh saja, masak tes swab melalui anus," ujar pria tersebut.
Anal swab test memang tidak cocok dilakukan secara masif. Namun, Lu Hongzhou mendukung kebijakan tersebut diterapkan kepada para pengguna penerbangan internasional dan kelompok berisiko tinggi lainnya untuk memastikan akurasi hasil tes.